Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kompas.id, Diluncurkan Menyambut Senjakala Kompas Cetak?

3 Mei 2017   18:10 Diperbarui: 4 Mei 2017   10:23 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hilangnya versi cetak ini dari sisi para aktivis lingkungan sangat menguntungkan. Permintaan koran cetak tentunya akan mengurangi permintaan kertas yang hulunya berkurangnya penebangan kayu sebagai bahan baku pembuat kertas. Tetapi, dari sisi Kompas sendiri masih ada tantangan termasuk menyeimbangkan pemasukan yang sama atau lebih besar untuk menjaga dapur perusahaan tetap ngebul. Pendapatan iklan harus digarap secara maksimal. Tetapi satu sisi jika terlalu banyak akan memberatkan dalam proses unduh.

Dalam Diskusi Kelompok Terfokus dengan tema Kebiasaan Anda Bermedia pada tanggal 26 April 2017, dimana penulis menjadi salah satu pesertanya, ditemukan fakta bahwa kebanyakan iklan akan mengganggu pembaca. Jika tidak nyaman dan mengganggu, pembaca akan segera meninggalkan situs.

Selain itu juga ditemukan juga bahwa jika berbayar, maka akan cenderung pelanggan berpindah, mencari berita dari sumber lain yang tidak berbayar. Ini sejalan dengan pendapat Peter Peterson, Kolumnis untuk the Guardian dan the Observer, yang mengatakan paywalls push readers away.

Akan tetapi, dengan segala tantangannya, Kompas meluncurkan Kompas.id. Hari ini, sepertinya Kompas.id sudah resmi. Memang tidak ada deklarasi yang disampaikan. Ini hanya terbakan. Sebabnya, tulisan beta pada logo Kompasnya sudah disingkirkan. Era kematian media cetak memang sudah harus diantisipasi jauh-jauh hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun