Bisa juga menikmati olahan kopi Arabika dan Robusta Gayo di tepi danau. Dengan udara yang sejuk, air yang dingin, dan secangkir kopi tentunya bisa menjadi sebuah suasana yang layak di jual. Sensasi minum kopi Gayo yang nikmat di tepi danau tentunya akan menarik banyak wisatawan.
Dengan banyaknya kebun kopi, wisata kebun kopi bisa juga menjadi pilihan. Dengan ketinggian seperti itu, bisa disamakan dengan Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah atau Lembang di Bandung, tentunya banyak argowisata yang bisa ditawarkan dan dikembangkan.
Wisata berkebun, memetik strawberry, menikmati alam di gubuk-gubuk seperti di Iboih, Sabang bisa disajikan asalkan dengan pengelolaan yang baik. Tidak perlu sesuatu yang mewah dan luar biasa seperti di Hallstatt dan Montreux, Takengon pasti menarik hati para pelancong.
Kendalanya masih soal akses. Untuk sampai ke Takengon diperlukan perjalanan 2,5 jam dari Bireuen. Sementara dari Banda Aceh sendiri bisa 7-8 jam berkendara. Jika mau terbang, ada penerbangan langsung dari Medan dengan menggunakan Wings Air. Waktu terbang satu jam. Â
Sebenarnya Takengon, Danau Laut Tawarnya, bukit-bukitnya, bentang alamnya berorkestrasi menciptakan keindahan yang luar biasa. Hanya bisa dinikmati ketika didatangi, tidak lewat gambar. Â Takengon, kota yang sudah berusia 440 tahun ini, sudah sewajarnya menjadi salah satu keindahan dari seribu tempat yang wajib dikunjungi sebelum mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H