Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melongok Transportasi "Online" di Seoul dan Peluangnya di Indonesia

24 Maret 2017   13:11 Diperbarui: 24 Maret 2017   23:00 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan sistem layanan online berbasis android dan Os, penduduk Seoul dengan mudah dapat mengatur jadwal dan kegiatan yang direncanakan hari itu. Permukiman penduduk yang berupa apartemen memudahkan pemerintah dalam membuat model tranportasi perkotaan yang disebut dengan Transport Oriented Development (ToD). Pergerakan yang tinggi penduduk kota Seoul tentunya diimbangi penyediaan layanan publik yang mumpuni terutama transportasi publik.

Menurut Evelyn Yang, dosen Bahasa Indonesia di Ewha Woman University dan juga penterjemah Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Korea Selatan, sistem online yang diterapkan di Kota Seoul sangat memudahkan pergerakan dan perencanaan perjalanan, termasuk kegiatan harian.

Evelyn yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Indonesia, lebih lanjut menyampaikan, dengan menggunakan sebuah aplikasi transportasi publik, Evelyn dapat melihat informasi terkait bus yang tersedia. Informasi yang didapatkan terkait posisi bus, jarak dan waktu tiba di halte yang ditarget yang biasanya paling dekat ke lokasi penumpang, jumlah kursi yang kosong dan tentunya tarifnya. Informasi ini sangat penting untuk para pekerja yang super sibuk. Keteraturan dan ketepatan waktu moda transportasi ini dapat diandalkan warga kota Seoul.

Adanya informasi ini memberikan gambaran yang jelas terkait perencanaan kegiatan. Dengan memperhitungkan jalan kakinya, Evelyn memperkirakan jam berapa harus mempersiapkan diri, menghentikan pekerjaan yang sedang dilakukan dan jam berapa berangkat ke halte untuk mendapatkan bus yang telah diidentifikasi.

Menurutnya lagi, waktu tidak terbuang dengan percuma karena menuggu bus yang akan datang, jika tidak ada sistem ini. Kondisi bus yang baik dan sistem online yang mumpuni ini memberikan efisiensi dalam melakukan kegiatan. Masyarakat menjadi disiplin sebabnya dengan sistem ini waktunya pasti dan tidak ada sistem menunggu, baik penumpang maupun busnya.

Hal yang sama juga berlaku di moda transportasi metroline atau mungkin di tempat lain disebut dengan subway. Metro di Seoul, yang berbasis rel bawah tanah, atas tanah dan melayang, membuat aplikasi yang memudahkan akses informasi terkait moda transportasi ini. Sama dengan pengguna bus, penumpang metro dapat memastikan jadwal dan waktu tiba di stasiun.

Pergerakan yang tinggi dan banyaknya pekerjaan yang ada serta tingkat kenyamanannya, membuat warga Korea Selatan menyukai transportasi publik. Jarak dari luar kota yang jauh sekalipun dengan kombinasi park and ride, bus dan subway, memberikan kemudahan bagi kaum pekerja kota Seoul.

Minat menggunakan kendaraan pribadi menjadi sangat rendah. Ketika ditanyakan mengapa tidak menggunakan mobil, Evelyn berargumen bahwa dengan menggunakan transportasi publik, banyak yang bisa dilakukan dalam perjalanan. Mulai dari membaca, mengerjakan pekerjaan yang tertunda dapat dilakukan tanpa terpecahnya perhatian dalam perjalanan karena harus konsentrasi mengendarai kendaraan.

Peluang Kedepannya di Indonesia

Sebenarnya, bisa dilihat, bahwa maraknya transportasi online ini sebagai ujung dari berkembangnya teknologi. Ini adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Kekisruhan yang terjadi cenderung kepada kekhawatiran yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang menurut para penyedia transportasi konsenvsional, tidak adil. Jika melihat bagaimana perkembangan kota Jakarta dan potensi ke depannya, transportasi online ini sudah menjadi keharusan. Persaingan antara penyedia trasnportasi konvesional dan online sebenarnya harus diarahkan kepada pelayanan transportasi yang lebih baik dan handal.

Jika yang diharapkan para penumpang adalah transportai yang lebih aman dan terprediksi, maka mau tidak mau pilihan transportasi online baik swasta maupun pemerintah haruslah dikembangkan. Kondisi yang ada sekarang hanya sementara saja. Pola yang harus dibentuk memang harus diatur oleh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun