Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pentingnya Ahok Bagi Jokowi dan Janji-janji Kampanyenya

1 Maret 2017   22:16 Diperbarui: 1 Maret 2017   22:26 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: national.kompas.com

Pembangunan di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan provinsi lainnya diupayakan di daerah-daerah yang belum terbangun. Jalan tol di Sumatera dibangun di daerah-daerah baru, bukan di Trans Sumatera yang sudah jadi. Alasannya menciptakan kota-kota baru yang berarti peluang-peluang baru.

Di samping itu, modal politik Jokowi juga mumpuni. Pasca berhasilnya Jokowi ‘memakzulkan’ Koalisi Merah Putih, presiden dapat lebih mudah melaksanakan Nawa Citanya. Dukungan partai pendukung yang mayoritas di DPR tentunya mempermudah Jokowi memuluskan cita-citanya itu.  Hal tersebut setidaknya terlihat ketika pemilihan Tito menjadi Kapolri. 

Meskipun ada kabar bahwa itu harus ditukar dengan persetujuan dana aspirasi yang berjumlah 25 T. Jokowi tentunya memberikan kepada DPR dengan catatan sistem monitoring yang ketat. KPK telah melakukannya. Sudah banyak anggota DPR yang tertangkap. Tentunya, hal ini akan memberi peringatan kepada anggota lainnya supaya tidak bermain-main dengan rakyat, dengan dana aspirasi itu.

Kombinasi modalitas politik di DPR dan dukungan rakyat yang kuat, ditambah kepercayaan dunia internasional, dipolarisasikan Jokowi untuk menjadi kekuatan untuk selalu mendukung Ahok. Seperti pemain Tai Chi, Jokowi sekarang memusatkan energinya untuk memastikan Ahok dapat kembali bertugas untuk mewujudkan Nawa Citanya.

Salah satu pukulan telaknya untuk para penentang Ahok yakni ketika Jokowi mengikutkan Ahok sebagai bagian penyambutan kenegaraan terhadap Raja Salman. Ini tidak sekedar sebuah sambutan. Ada pesan yang ingin disampaikan Jokowi tentang dukungannya kepada Ahok. Terlebih lagi, Jokowi lebih percaya bahwa proses yang ada dan terjadi belakangan ini lebih kepada proses politik.

Dengan demikian, proses politik itu harus dilakoni dengan cara-cara politik juga. Dalam senyapnya, Jokowi mengembangkan sayapnya mewujudkan jurus elang menyambar. Menyambar siapa saja yang menghalanginya untuk mendukung Ahok dalam proses mewujudkan Nawa Citanya. Sebabnya, Ahok memiliki segalanya untuk perwujudan Nawa Cita itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun