Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekolah dan Bimbingan Belajar Serta Peran yang Tertukar

8 April 2016   22:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bimbingan Belajar mengambil alih peran sekolah. Foto: olx.co.id"][/caption]Barisan motor tertata rapi di depan gedung tua yang telah disulap menjadi tempat bimbingan belajar itu. Parkiran itu penuh. Bahkan mobil-mobil peserta bimbingan belajar lainnya berjejer di sepanjang jalan di depan gedung tersebut. 

Barisan motor dan mobil yang parkir di bimbingan belajar di bilangan Jalan Van Deventer Bandung itu menunjukkan jumlah peserta bimbingan belajar yang sedang belajar. Hari itu sepertinya seluruh murid kelas XII hadir untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Pemandangan seperti itu ditemui hampir setiap hari, akhir-akhir ini. Kondisi ini terjadi karena berkaitan dengan musim  ujian nasional SMA. Bahkan, jam pelajaran ditambah untuk menampung permintaan siswa yang ingin mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional dan selanjutnya ujian masuk perguruan tinggi.

Pemandangan seperti ini juga didapati di bimbingan belajar di lokasi lain yang banyak bertebaran di Bandung, dan pastinya di kota-kota lainnya, terutama yang digelari kota pendidikan. Meskipun bimbingan belajar banyak di Bandung, sepertinya semuanya mendapatkan konsumen. Kebutuhan akan adanya pelajaran tambahan ini tentunya direspon oleh mereka yang memahaminya. Musim-musim ujian menjadi saat yang paling sibuk bagi bimbingan belajar ini.

Fenomena bimbingan belajar ini, khususnya di kota Bandung, bisa ditelusuri jejaknya sejak tahun 80-an. Berawal dari hanya memberikan bantuan les ringan kepada teman-teman, mahasiswa-mahasiswa cerdas ini membuka layanan yang lebih luas. Bantuan belajar ini tidak hanya untuk kalangan sendiri lagi, tetapi juga masyarakat yang lebih luas yakni kalangan pelajar pada umumnya. Permintaan yang berkembang melahirkan banyak pusat-pusat bimbingan belajar.

Pemilik bimbingan belajar ini memasarkan jasa bantuan belajar ini dengan berbagai strategi pemasaran. Umpan pemasaran ini disambut dengan baik oleh para siswa kelas tiga SMA atau kelas XII, yang hendak ujian kelulusan dan persiapan ujian masuk perguruan tinggi. Mereka merasa pelajaran di sekolah tidak mencukupi sehingga perlu mendapatkan tambahan di luar sekolah.

Tambahan embel embel pasti lulus, sebagaimana strategi pemasaran bimbingan belajar, maka berduyun-duyunlah siswa SMA kelas XII untuk ikut bimbingan belajar. Pada kondisi tertentu, siswa-siswa ini tidak akan percaya diri untuk menghadapi ujian, jika tidak ikut bimbingan belajar. Orang tua pun merogoh lebih dalam lagi sakunya untuk memenuhi rasa tidak percaya diri anak-anak mereka, yang kemudian ditularkan kepada orang tuanya.

Pemasaran dibuat sangat gencar dengan berbabagai jurus dan strategi. Berbagai program seperti jaminan uang kembali jika tidak lulus. Mungkin yang punya uang tetapi kurang pintar akan memilih program ini. Program lain langsung menyasar nama nama perguruan tinggi top. Program jaminan masuk ITB, program jaminan masuk UNPAD adalah beberapa contoh program jualan pusat bimbingan belajar. Tidak cukup sampai disitu, bahkan program menyasar jurusan favorit juga disediakan, misalnya program masuk Fakultas Kedokteran UNPAD.

Program-program private juga dibuka. One to one dengan guru-guru terbaik di bimbingan belajar tersebut juga ada. Tentunya biayanya jauh lebih besar. Kelas private terbatas dengan lima siswa juga disediakan. Siswa ‘berkantong tebal’ menyerbu menu khusus ini.

Untuk meningkatkan eksklusifitas yang didasarkan pada tingkat kecerdasan siswa, bahkan ada bimbingan belajar yang membuka kelas untuk siswa hanya dari satu sekolah, terutama untuk sekolah-sekolah favorit. Ini menciptakan kelas tersendiri, karena kelas khusus ini diikuti oleh siswa-siswa dari satu sekolah favorit, seperti SMA 3 Bandung, maka siswa lain menjadi minder sendiri.

Program yang ditawarkan bimbingan belajar ini menjadi populer karena tingkat percaya diri siswa untuk menghadapi ujian kelulusan dan masuk perguruan tinggi, menurun. Kegesitan bimbingan belajar ini dalam menciptakan kekurangpercayaan diri siswa ini berhasil. Para siswa ini tidak akan percaya menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi jika tidak ikut serta menjadi murid di salah satu bimbingan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun