Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menggugat Kisah Romeo dan Juliet, Cinta Sejati atau Kegilaan Sesaat

8 Maret 2016   07:38 Diperbarui: 8 Maret 2016   08:01 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ketakutannya, Rose mengatakan, “This water looks really cold and dangerous.”. “Don't worry, I'll be with you the whole time”, balas Jack. You jump, I jump, Jack! Ujar Rose lagi. Rose akan ikut kemanapun Jack pergi, bahkan jika tubuh Jack menembus lautan Pasifik yang membekukan. Rasa cintanya teramat kuat dan kasmaran yang masih menggelayut, membuatnya tidak rela untuk berpisah dari Jack, meskipun kematian adalah harganya.

Kedua pasangan yang dikisahkan di atas berada di puncak kasmaran mereka. Kasmaran yang sangat mengikat dalam kisah cinta mereka yang singkat. Mereka merasa tidak bisa terpisahkan dari pasangannya. Berpisah, bahkan sedetik pun, rasanya menjadi sebuah mimpi buruk. Tindakan mereka menjadi tidak rasional. Tindakan menghilangkan nyawa karena cinta pada pandangan mayoritas kalangan adalah perbuatan sebuah hal yang konyol.

Lalu apa itu cinta sejati? Menurut Abraham Maslow, salah seorang tokoh psikologi terkemuka, cinta sejati itu memang ada. Cinta sejati adalah ketika kita mencintai diri orang lain apa adanya dan tidak mencintai diri sendiri. Cinta sejati itu tidak egois dan mau menang sendiri. Cinta sejati memunculkan kepuasan dan kebahagian bagi yang mencintai. Adanya rasa hormat dan saling memperhatikan bahkan saling memotivasi dan mendorong. Kebahagiaan merupakan perpaduan antara apa yang terbaik untuknya dan apa yang diinginkan untuk diri sendiri. Pemahaman terhadap diri sendiri dan orang yang dikasihi secara seimbang. Perhatian terhadap yang dicintai tidak akan berakhir. Kita menghormati yang kita cintai sebagai pribadi yang terpisah dari diri kita bukan untuk dimanipulasi, dikuasai atau dikontrol sepenuhnya.

Dalam pandangan Maslow, cinta sejati adalah cinta yang menempuh waktu, tertempa oleh waktu, kebersamaan yang tidak singkat sehingga seluruh proses yang dijabarkan di atas dapat dilalui. Dalam kisah Romeo dan Juliet serta Jack and Rose, mereka tidak pernah merasakan hidup dalam sebuah pernikahan, sebuah bahtera rumah tangga dimana cinta itu kemudian diuji. Dimana perselisihan muncul. Kadang kesal tiba dan merusak rasa. Kecemburuan kadang mengganggu. Masalah daftar cicilan bisa merusak barang-barang di rumah. Dimana masalah mengurus anak menguras emosi dan tenaga. Belum menghadapi gangguan dari tetangga, yang menguji kesabaran. Mereka tidak pernah mengalaminya, karena hidup mereka berakhir di kala mereka belum menempuh semuanya itu. Dikala di puncak kasmaran.

Cinta sejati bukanlah sesuatu yang terjadi pada suatu saat yang singkat, tetapi harus teruji oleh berbagai permasalahan dalam rentang waktu yang cukup lama. Pada kenyataanya, pada saat pendekatan hingga kasmaran tertinggi, adalah saat dimana masing-masing pasangan kekasih menunjukkan yang terbaik dari dirinya dan pada puncaknya rasionalitas tenggelam.

Sejalan dengan pemikiran di atas, bahwa cinta tidak dapat dikatakan sejati hanya karena adanya pernikahan, namun seberapa kuat pertahanan cinta mereka dalam ikatan pernikahan dengan saling menjaga, saling berkasih sayang, saling pengertian sampai akhirnya kematian menjemput.

Sedikit bermain-main dengan semantik, kata sejati adalah kata yang bermakna tidak akan berubah, tulen, asli, murni, tidak lancung dan tidak campuran, sebagaimana diutarakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Makna kata tersebut mengandung suatu ketahanan yang tidak akan berubah oleh waktu dan abadi. Jika disandingkan dengan cinta menjadi cinta sejati, itu memiliki arti cinta yang tidak akan berubah, cinta yang tulen, cinta yang asli, cinta yang tidak lacung dan cinta yang tidak campuran. Lalu, kalau tidak teruji dengan masa, layakkah disebut cinta sejati?

Lalu, apa yang terjadi dengan Romeo dan Juliet? Kenapa Romeo harus bunuh diri karena melihat kuburan palsu Juliet. Lalu kenapa Juliet ikut-ikutan bunuh diri dengan alasan tidak kuat ditinggal mati. Sama juga dengan Rose. Kenapa kemudian Rose dengan ‘semangat’ akan mengikuti Jack, jika Jack melompat ke laut yang ganas yang siap menerkam tubuhnya dan membunuhnya? Atau, apakah cinta memang bisa membunuh. Atau mereka sedang gila karena cinta?

Kejadian emosi yang berlebihan dapat mengakibatkan kegilaan sesaat yang mengakibatkan seseorang melakukan tindakan-tindakan tidak masuk akal. Emosi berlebihan ini menghilangkan kemampuan untuk berfikir dengan baik. Jatuh cinta dan kasmaran adalah saat dimana semuanya seperti terasa indah dan emosi yang terpusat pada pasangan. Tidak ada yang ada, yang ada hanya kita. Kurang lebih seperti itu yang dirasakan oleh pasangan kekasih yang lagi kasmaran. Semuanya menjadi mudah dan indah, dan sekaligus menjadi menyiksa ketika berpisah bahkan satu detik saja.

Dalam Novel berjudul Captaion Correlli’s Mandolin, yang ditulis pada tahun 1994 oleh penulis Inggris Louis de Bernières, mengatakan jatuh cinta itu adalah kegilaan sesaat. Cinta seperti letusan gunung api, meledak kemudian akan hilang. Cinta itu memang demikian. Ketika cinta itu berada pada titik kulminasinya, cinta bisa menghancurkan seperti sebuah gunung api yang meluapkan laharnya. Lahar panas yang menghantam semua yang berada di jalurnya.

Dan pada akhirnya, ketika cinta mereka menghanguskan tubuh-tubuh penuh kasmaran itu karena sengsara tiada tara oleh perpisahan raga tanpa melewati masa mengujinya, maka cinta itu belumlah disebut cinta sejati. Sejatinya, cinta Romeo dan Juliet, harus digugat. Cinta mereka bukanlah cinta sejati, tetapi hanyalah kegilaan sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun