Aku adalah semesta Ibu
Aku menyaksikan ada mu
_
Di halaman, aku melihat biru pilu
Hijau merana berserakan
rusak hingga hamparan
yang kian sesak
---
Ke dalam, aku disapa oleh
Kisah anak menangisi
sepi tak bertaji tentang
ayah yang terjerambab dalam
lubang berbau pelumas dan
Uapan sendawa yang mengkristal
---
Di dinding, terpampang sangar
Harimau Asia dibalik
Mihrab berlapis kertas
Berstempel emas dan tembaga
Tertanda!
---
Di meja jamuan, tersuguh penuh
Ragam sesajian yang terbuat
Dari alam Sabang
hingga Merauke
Hasil ramu koki eropa dan asia
 ---
Ke belakang, aku tergoda suara
Yang nyaring melangit
Melayang layang bercahaya
Ia datang dari aksara dan angka
Kemudian terlelap di sofa
---
Aku menyaksikan semesta
Yang tercipta dari cairan
amis dan masam rupa rupa
merah hitam bening cokelatÂ
Yang mengalir menyusuri waktu
Hingga tiba pada muÂ
---
Apakah ini semesta mu, Nak?
Terlalu banyak tangan
Entah milik siapa dan untuk apa
Mengikat kendali semesta kita
# Hut 77 RI, Dirgahayu Republik Indonesia 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H