Mohon tunggu...
Rinny Baki
Rinny Baki Mohon Tunggu... Guru - Diego Mom's

"Kejayaan kita bukan karena tidak pernah jatuh, tetapi berani bangkit di kala jatuh"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Materi Teks Laporan Percobaan Kelas IX SMP

30 Juli 2024   08:10 Diperbarui: 30 Juli 2024   08:11 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAHAN AJAR

 

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

MATERI                     : TEKS LAPORAN PERCOBAAN

KELAS/SEMESTER : IX/I (SATU)

TAHUN AJARAN     : 2024/2025

  • KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
  •  
    • NO.
    • Kompetensi Dasar
    • Indikator
    • 1.

    3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll).

    • Menjelaskan struktur teks laporan percobaan.
    • 3.2.2 Menelaah ciri kebahasaan teks laporan percobaan.



    4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan  secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek  kebahasaan, dan aspek lisan.

    • Menyusun teks laporan percobaan.
    • Menemukan langkah-langkah menyusun teks laporan percobaan
    • Menyajikan teks laporan percobaan dengan memperhatikan struktur teks dan kaidah kebahasaannya.
    • MATERI
    • PENGERTIAN DAN CIRI UMUM TEKS LAPORAN PERCOBAAN

    • Pengertian Laporan Percobaan
  • Laporan adalah segala sesuatu yang disampaikan seseorang, baik berupa lisan atau tulisan, yang berisi kegiatan yang sudah dilakukan pada pihak yang meminta hasil kegiatan tersebut.

    Sedangkan percobaan ialah suatu bentuk kegiatan penelitian untuk menguji atau membuktikan suatu teori. Jadi, jika digabungkan, teks laporan percobaan ialah bentuk teks atau tertulis yang berfungsi untuk menyampaikan hasil kegiatan percobaan yang tujuannya menguji atau membuktikan teori.

    Teks laporan percobaan sering juga disebut sebagai teks laporan eksperimen. Biasanya, kelompok yang melakukan percobaan punya dugaan hasil atau hipotesis. Dugaan hasil inilah yang harus diuji dan dibuktikan dalam kegiatan percobaan.

    Ciri-ciri Teks Laporan

    Dibawah ini merupakan beberapa ciri-ciri teks laporan hasil percobaan adalah sebagai berikut :

    Melaporkan hasil percobaan.

    Percobaan ilmiah dilakukan guna menguji sesuatu.

    Teks laporan percobaan diawali dengan memaparkan tujuan percobaan.

    Memaparkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melasanakan percobaan.

    Memaparkan prosedur melaksanakan percobaan dan melakukan pengamatan.

    Memaparkan pencatatan hasil percobaan.

    Diakhir laporan diaparkan simpulan hasil percobaan berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil pengamatan.

    Harus mengandung fakta

    (Hasil yang disampaikan dalam teks laporan percobaan benar-benar sudah dilakukan. Penyampaian kalimat pun harus berupa fakta. Coba bandingkan kedua kalimat di bawah ini:

    Kandungan vitamin C stroberi sekitar 29 mg tiap 100 mg.

    Terkandung 54 mg vitamin C dalam setiap 100 mg jeruk.

    Kalimat 1) bukanlah fakta karena informasinya belum pasti dan terkesan masih berupa dugaan karena penggunaan kata "sekitar." Sedangkan kalimat 2) berupa fakta karena menyampaikan informasi secara pasti dan bisa dibuktikan)

    bersifat objektif (Menyampaikan informasi atau data sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya)

    harus ditulis sempurna dan lengkap

    tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan

    disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.

    2. STRUKTUR TEKS LAPORAN PERCOBAAN

    Teks laporan percobaan pada hakikatnya merupakan sebuah teks nonfiksi yang memaparkan laporan hasil percobaan atau penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara keilmuan. Teks laporan percobaan harus disusun dengan struktur dan fitur bahasa yang sesuai dengan kaidah keilmuan.

    • Judul
    • Untuk melakukan penulisan judul pada suatu teks, tentu tahap awal yang harus dikerjakan adalah membuat judul yang tepat. Dengan judul maka suatu teks akan lebih menarik minat pembaca dan judul juga bisa dipakai untuk penentuan topik. Judul juga bisa diambil dari topik yang akan dibahas, jadi judul merupakan inti dari sebuah topik.
    • Judul juga merupakan pintu atau muka dari sebuah teks laporan percobaan. Oleh karena itu, judul teks laporan percobaan harus memperlihatkan fakta yang ingin diungkapkan, jelas, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.
    • Pendahuluan
    • Latar Belakang
    • Memaparkan hal-hal yang terkait dengan percobaan yang akan dilakukan dan penekanan tentang pentingnya percobaan tersebut dilakukan.
    • Rumusan Masalah
    • Memaparkan pertanyaan yang akan dijawab melalui proses dan hasil percobaan berdasarkan kajian teori yang terkait.
    • Tujuan
    • Memaparkan tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan.

    • Landasan Teori/Kajian Pustaka
    • Memaparkan berbagai teori yang digunakan dalam melakukan percobaan. Kajian teori dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam melakukan percobaan agar proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

    • Metode Penelitian
    • Memaparkan cara yang digunakan dalam melakukan percobaan secara mendetail.
    • Alat dan Bahan
    • Prosedur Kerja

    • Hasil dan Pembahasan
    • Memaparkan hasil percobaan dan pembahasannya secara cermat dan jelas berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil percobaan bisa dipaparkan dalam bentuk deskripsi atau tabel.
    • Hasil
    • Pembahasan

    • Simpulan
    • Memaparkan hasil percobaan secara ringkas untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya.

    • Daftar Pustaka
    • Memaparkan rujukan atau refrensi yang digunakan dalam melakukan percobaan. Rujukan dapat berasal dari media cetak, seperti buku, jurnal, dan majalah, atau sumber-sumber dari internet.

    • KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LAPORAN PERCOBAAN
  • Sebagai salah satu karya ilmiah yang memaparkan kegiatan percobaan, bahasa dalam teks laporan percobaan memiliki ciri-ciri berikut:

    • Banyak menggunakan kalimat kompleks
  • Ciri-ciri kalimat kompleks:

    Terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih.

    Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif, yaitu sejak, ketika, sambil, selama, setelah, sebelum, selesai, asalkan, apabila, jika, seandainya, agar, supaya, walaupun, meskipun, sekalipun, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa, bahwa, yang.

    Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.

    Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.

    Dalam satu kalimat terdapat dua subjek dan predikat.

    Kalimat kompleks terdiri atas dua jenis, yaitu:

    Kalimat kompleks paratatik, adalah kalimat yang kedua klausanya memiliki makna yang setara. Kalimat ini dihubungkan menggunakan konjungsi setara, yaitu dan, serta, atau, melainkan, padahal, sedangkan, tetapi.

    Contohnya pada kalimat berikut:  
    "Rani merapikan rumah dan mencuci semua piring kotor."
    "Kakak mengajak adik untuk berangkat sekolah bersama, tetapi adik ingin berangkat sendiri."

    Kalimat kompleks hipotatik, adalah kalimat yaitu kedua klausanya memiliki makna yang tidak setara atau tidak sejajar. Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini di antaranya agar, walaupun, meskipun, sehingga, maka, tanpa, bahwa, jika, namun, ketika, apabila. Contohnya pada kalimat berikut:
    "Mona rajin mengerjakan tugas sekolah agar mendapatkan nilai bagus."
    "Roni sangat menyukai kucing walaupun pernah dicakar"

    • Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks :
  • Kalimat Simpleks

    Kalimat Kompleks

    Memiliki satu subjek dan predikat

    Memiliki dua subjek dan predikat

    Tidak menggunakan konjungsi dan tanda koma

    Menggunakan konjungsi dan tanda koma sebagai penghubung kedua klausa.

    Bentuk kalimat sederhana

    Bentuk kalimat terdiri atas dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif.

    Dalam satu kalimat memiliki satu kejadian atau peristiwa

    Dalam satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.

    • Banyak menggunakan Kata Penghubung
    • Kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
    • Kata penghubung atau kata sambung atau biasa disebut dengan konjungsi adalah sebuah kata tugas yang berfungsi untuk menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan paragraf dengan paragraf. Selain itu, kata penghubung dalam Bahasa Indonesia juga bisa diartikan dengan kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.

  • Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

    1. Konjungsi Aditif atau Gabungan

    Konjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini adalah : dan, lagipula, dan serta.

    Contoh :

    Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.

    Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.

    2. Konjungsi Pertentangan

    Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi, melainkan dan sedangkan.

     Contoh :

    Rumah itu besar tetapi tidak terawat.

    Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.

    Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

    3. Konjungsi Pilihan

    Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan adalah : atau, ataupun, maupun.

    Contoh :

    Kamu mau membeli sepatu atau tas?

    Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.

    Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.

    4. Konjungsi Waktu

    Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya.

    Contoh :

    Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.

    Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.

    Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.

    5. Konjungsi Tujuan

    Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar, dan supaya.

    Contoh :

    Ibu membuat sarapan untuk Aldi.

    Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.

    Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.

    Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.

    6. Konjungsi Sebab

    Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena.

    Contoh :

    Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.

    Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.

    Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.

    7. Konjungsi Akibat

    Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya.

    Contoh :

    Gerald malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.

    Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.

    8. Konjungsi Syarat

    Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila.

    Contoh :

    Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.

    Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.

    Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.

    9. Konjungsi tak Bersayarat

    Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupun, meskipun, dan biarpun.

    Contoh:

    Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.

    Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.

    Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.

    10. Konjungsi Perbandingan

    Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan.

    Contoh :

    Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua

    Jalannya sangat lambat seperti siput.

    Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.

    11. Konjungsi Korelatif

    Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak hanya....tetapi juga, sedemikian rupa...sehingga, dan bukannya...melainkan.

    Contoh :

    Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.

    Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.

    12. Konjungsi Penegas

    Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya. contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni.

    Contoh :

    Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.

    Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.

    Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.

    13. Konjungsi Penjelas

    Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa.

    Contoh :

    Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.

    Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.

    Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

    14. Konjungsi Pembenaran

    Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.

    Contoh :

    Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.

    Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,

    makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.

    15. Konjungsi Urutan

    Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai diantaranya adalah : lalu dan kemudian.

    Contoh  :

    Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.

    Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.

    16. Konjungsi Pembatas

    Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

    Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.

    Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.

    Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk

    • Banyak menggunakan Kalimat Perintah
    • Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu. Arti Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.
    • Kalimat perintah pada teks laporan percobaan di antaranya adalah siapkan, aduklah, hindari, tambahkan, tuangkan, oleskan, sebaiknya, campurkan, dan lain sebagainya.
    •  
    • Banyak menggunakan Kata Rujukan
    • Kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya.
    • Biasanya ditandai dengan kata akan tetapi....., hal tersebut....dan lain sebagainya.

    • Banyak menggunakan Istilah Teknis
    • Istilah teknis merupakan istilah keilmuan yang digunakan dalam bidang tertentu. Pada hakikatnya, istilah juga merupakan kata, tetapi mempunyai ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan kata umumnya. Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna, konsep, proses, dan keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
    • Perbedaan kata dan istilah :
    • Kata dapat bermakna ganda, sedangkan istilah tidak bermakna ganda.
    • Makna kata bergantung pada konteks, sedangkan makna istilah bebas konteks (topik yang sedang dibahas).
    • Istilah bersifat internasional, mempunyai konsep yang universal dalam ilmu yang bersangkutan.
    • Istilah biasanya autentik, dalam arti tidak sama dengan kata sehari-hari.

    • 4. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN TEKS LAPORAN PERCOBAAN
    • Kumpulkan data yang dicatat berdasarkan kegiatan percobaan
    • Kembangkan data percobaan dengan menggunakan kaidah struktur teks dan bahasa sesuai dengan karakteristik teks laporan percobaan.
    • Gunakan kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan berbagai istilah teknis untuk mengembangkan data menjadi sebuah teks laporan percobaan yang utuh dan lengkap.

    • LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
    •  
    • TEKS LAPORAN PERCOBAAN MENGETAHUI KADAR VITAMIN C PADA MAKANAN/MINUMAN

  • Judul: Mengetahui Kadar Vitamin C pada Makan/Minuman


    Tujuan: Mengetahui kadar kandungan vitamin C yang terdapat dalam sampel makanan/minuman yang diuji.


    Alat dan bahan:
    - Jeruk nipis
    - Jambu merah
    - Tomat
    - Air
    - Amilum iodida (betadine)
    - Vitamin C tablet
    - Minuman sari buah
    - Pipet tetes
    - Tabung reaksi, dan
    - Mortar dan penumbuknya.

    Langkah-langkah percobaan:

    1. Bahan-bahan seperti jeruk nipis, jambu merah, dan tomat diambil ekstraknya, untuk vitamin C tablet dibuat larutan.

    2. Tiap tabung reaksi diisi dengan amilum iodida sebanyak 1 ml lalu diberi tetes demi tetes ekstrak atau larutan bahan makanan tadi

    3. Catat berapa tetes yang diperlukan agar larutan amilum iodida menjadi jernih.

    Hasil:
    Diketahui bahwa semakin banyak jumlah tetesan yang diperlukan maka semakin sedikit kandungan vitamin C pada bahan makanan tersebut.


    Kesimpulan:

    Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, diketahui bahwa kandungan vitamin C dari buah jambu biji merah paling tinggi di antara bahan makanan lain yang kami uji kadar vitamin C.

    Selain itu, diketahui bahwa kadar vitamin C dalam minuman sari buah yang dinyatakan mengandung 100% vitamin C, ternyata kadar vitamin C-nya hanya 11,8% atau tidak sesuai dengan informasi nilai gizi yang tercantum pada kemasan produk.

    Perlu diketahui bahwa lebih baik mengonsumsi bahan makanan alami yang mengandung vitamin C, seperti jeruk nipis, tomat, dan jambu biji merah daripada bahan makanan yang telah tercampur dengan zat adiktif (buatan).

    (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713692/5-contoh-teks-laporan-percobaan-plus-struktur-dan-karakteristik)


    • Pertanyaan:
    • Susunlah teks laporan percobaan di atas menjadi teks laporan percobaan yang padu dan efektif!
    • Apa tujuan penulisan teks laporan percobaan tersebut?
    • Identifikasilah ciri kebahasaan teks laporan percobaan di atas dengan menunjukkan bagian-bagiannya disertai data pendukung!
    • Jelaskan perbedaan sinonim dan antonim beserta contohnya!
  • Mengetahui

    Kepala Sekolah

     

     

     

    Sr.Maria Florentina L. Memu, OSU, S.Pd

     

    Atambua,  29 Juli 2024

    Guru Mata Pelajaran

    Maria Theresia Baki, S.Pd.,Gr.

     

     

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun