Kesehatan mental yang kurang mendapat perhatian. Tidak sedikit anak-anak karena mendapat tekanan dari lingkungan menjadi down jiwanya. Orang tua kadang salah sangka ketika melihat anaknya pendiam. Disangkanya karena bawaan. Padahal sebaliknya justru anak-anak mungkin menghadapi problem psikologis yang kurang disadari orang tuanya.
Meskipun kini semakin banyak orang yang menyadari pentingnya kesehatan mental, stigma terhadap terapi atau dukungan psikologis masih ada di beberapa kalangan. Anak-anak yang mengalami kecemasan, depresi, atau masalah psikologis lainnya sering kali tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Malah ada yang menganggap anaknya terlalu manja, takut berlebihan, tidak bisa bersosialisasi dan sakit secara sosial. Tanpa disadari substansi penyebabnya secara psikologis.
Menurut data dari National Institute of Mental Health (NIMH), sekitar 1 dari 5 anak-anak di Amerika Serikat mengalami gangguan mental serius, tetapi hanya sebagian kecil yang menerima perawatan yang memadai. Hal ini menunjukkan perlunya peran orang tua dalam memberikan dukungan emosional dan mendorong anak untuk mencari bantuan jika diperlukan. Orang tua yang terbuka terhadap pembicaraan tentang kesehatan mental dan menyediakan akses ke terapi atau konseling memiliki peluang lebih besar untuk membantu anak-anak mereka mengatasi masalah psikologis yang mereka alami.
Perubahan peran keluarga dan peran orang tua. Dampak langsung yang paling terasa tentu saja ketika banyak orang tua yang juga sibuk dengan pekerjaan atau tuntutan ekonomi.
Hal ini bisa mengurangi waktu berkualitas antara orang tua dan anak, yang berpengaruh pada hubungan emosional dan psikologis mereka. Anak-anak sering merasa kurang diperhatikan atau kurang mendapatkan bimbingan dari orang tua.
Banyak masalah ini memang berakar pada dinamika sosial yang terus berubah, dan orang tua serta anak harus beradaptasi dengan cara yang sehat. Dulu kebiasaan makan bersama keluarga di meja makan adalah salah satu bentuk Quality Time yang ditanamkan para orang tua kita tanpa kita sadari manfaat besarnya.
Meja makan menjadi ruang kita berkomunikasi, bersilaturahmi saling berkeluh kesah dan bercerita tentang tekanan dan masalah yang kita hadapi.Â
Perhatian orang tua kita, saudara-saudara kita menjadi sebuah "obat" yang bisa menekan tekanan itu. Ketika kasih sayang yang ditunjukkan menjadi sebentuk dukungan yang menguatkan---baik bagi orang tua yang karena sibuk bekerja menjadi stres. Atau bagi anak yang karena tekanan akademis, pertemanan, membuatnya butuh motivasi untuk bangkit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI