Tak hanya di Indonesia, ternyata ritual pawang hujan juga dikenal di beberapa negara lainnya. Bahkan hingga kini, profesi itu masih terus ada serta digunakan banyak orang. Â
Jepang Negeri ternyata juga memiliki ritual penangkal hujan, objek yang digunakan adalah boneka bernama  Teru Teru Bozu, diketahui bahwa siapa yang ingin cuaca cerah di esok hari bisa menggantungkan boneka itu di jendela maupun atap rumah.  Kita sering melihat dalam visual di Jepang banyak ruma atau kebiasaan orang-orangnya menggantung boneka Teru yang berbentuk imut dengan kepala diikat dari kain putih dengan kepala botak.
Sebagai mitos yang sudah ada sejak zaman dahulu kala di Jepang, setiap acara olahraga atau event tertentu, pasti Teru Teru Bozu dipasang untuk menangkal hujan.Â
Lalu India juga dikenal ritual khusus untuk mendatangkan hujan yang dilakukan sebelum musim hujan datang bernama Varuna Yajna. Ritual ini dilakukan untuk memuja dan menyenangkan dewa air agama Hindu, Varuna yang dipercaya bisa mendatangkan hujan.Â
Biasanya yang melakukan ritual ini adalah para pendeta suci di kuil yang membenamkan diri dalam tong besar berisi air. Â
Dan Thailand  negara tetangga kita juga punya ritual pengusiran hujan, dengan memakai tanaman serai dan gadis perawan. Saat ritual dimulai, warga setempat akan menancapkan batang serai ke tanah, kemudian meminta gadis perawan untuk berdoa agar hujan segera berhenti. Â
Tak hanya negara Asia bahkan Brasil juga punya ritual tersebut.  lalu yang menarik dan membuat kita kaget bahwa ternyata Amerika Serikat (AS) ternyata juga meyakini soal ritual dan pernah memakai pawang hujan saat menggelar Festival Teater Ibero-Amerika. Dengan  memutuskan menyewa jasa pawang hujan bernama Jorge Eilas Gonzales seorang petani kopi dan pawang hujan dari pemerintah Kolombia yang melakukan ritual dengan menggabungkan unsur Kristen dan tradisi nenek moyang.
Ternyata unik juga ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI