Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Es Dung-Dung Jadul Juga Perlu Revitalisasi dan Inovasi Agar Bisa Bertahan

26 Agustus 2024   23:04 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara ini diharapkan dapat menarik minat konsumen yang lebih muda. Misalnya, kombinasi rasa tradisional dengan bahan-bahan modern atau penambahan topping inovatif dapat memberikan daya tarik baru. Memang tidak mudah dalam implementasinya.

Begitu juga soal pengembangan kemasannya agar lebih menarik, tidak sekedar contong  seperti yang kita lihat selama ini. Sehingga memperbarui desain kemasan untuk menarik perhatian konsumen modern juga diharapakan bisa membantu meningkatkan daya tarik es krim tradisional. 

Apalagi jika bisa diarahkan pada bentuk kemasan yang ramah lingkungan, praktis, dan estetik agar memberikan nilai tambah bagi produk.

Pendekatan lain terkait bagaimana memasarkan dan penguatan merek bisa saja kita menguatkan kembali melalui pendekatan cerita dan nilai budaya.

Misalnya dengan penguatan cerita di balik produk, seperti sejarah, atau cara memproduksinya, sehingga orang tidak hanya menikmati es krim tradisional tapi juga bisa membedakan es krim tradisional dari produk modern dari latar belakang sejarahnya. 

Kampanye pemasaran yang menekankan keunikan dan warisan budaya model seperti ini tentu akan menjadi daya tarik baru yang bisa membawa pengalaman konsumen lebih menghargai produk dengan latar belakang cerita tradisional yang unik

Tentu saja kita harus tetap fokus pada kualitas, namun tetap menjaga keasliannya. Dengan meningkatkan kualitas es krim tradisional menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan teknik produksi yang terampil agar bisa memastikan produknya tetap unggul di mata konsumen. Keaslian dan rasa yang otentik adalah keunggulan yang harus dipertahankan.

Dan dalam jangka panjang dibutuhkan sertifikasi dan pengakuan, agar mutu atau kualitas tetap terjaga dan produknya tetap otentik ala es krim tradisional. Jangan sampai hilang akar budaya aslinya.

Memang jika harus diadu, akan terlalu banyak hal yang harus kita benahi dari produk es krim tradisional kita. Namun langkah itu tetap harus kita lakukan untuk menjaga lestarinya.

Dengan menerapkan berbagai solusi strategis seperti inovasi produk, peningkatan distribusi, pemasaran yang efektif, dan fokus pada kualitas, es krim tradisional mungkin bisa terus bisa bertahan, atau mempertahankan daya tariknya ketika harus bersaing dengan produk modern. 

Dengan pendekatan ini, es krim tradisional bisa terus kita nikmati tanpa takut tergilas zaman oleh gempuran es krim modern yang makin menggurita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun