Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kita Butuh Stimulan agar Berjalan Kaki Menjadi Gaya Hidup Sehat Keseharian

25 Agustus 2024   18:28 Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:34 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental ternyata juga bisa mendapatkan manfaat besar dari kebiasaan berjalan kaki. Apalagi yang tinggal di perkotaan yang aktivitasnya sangat cepat dan penuh tekanan. Berjalan kaki bisa memberikan kesempatan bagi kita menjadi semacam refleksi dan relaksasi. 

Bayangkan jika kita berjalan di taman atau sepanjang jalan-jalan yang indah bisa membantu kita mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Bahkan aktivitas berjalan kaki juga diyakini menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur kita.

Jadi bagi yang susah tidur, tidak memerlukan obat untuk merangsang kantuknya.

Aktivitas jalan kaki dan bersepeda di car free day/sumber gambar megapolitan kompas
Aktivitas jalan kaki dan bersepeda di car free day/sumber gambar megapolitan kompas

Perlunya Pembiasaan dan Stimulan

Berjalan kaki di beberapa negara juga merupakan bagian dari budaya dan tradisi yang lebih luas. Festival-festival tradisional, seperti Matsuri di Jepang, sering kali melibatkan parade yang memerlukan banyak berjalan kaki. 

Banyak orang Jepang yang juga berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi seperti hiking di pegunungan atau jalan-jalan santai di taman, yang menunjukkan bagaimana berjalan kaki bisa menjadi bagian dari pengalaman sosial dan budaya. Begitu juga yang dilakukan orang di Nepal atau di Alpen, sebagai bentuk pemanasan sebelum bermain ski.

Namun, bukan hanya anak-anak dan orang dewasa yang merasakan manfaat berjalan kaki. Orang tua juga akan mendapatkan banyak manfaat dengan berjalan kaki. Selain memberikan manfaat fisik, juga kesempatan untuk bersosialisasi dan membangun ikatan sosial.

Menjaga konsistensi dalam kebiasaan berjalan kaki memang memerlukan perencanaan dan motivasi. Banyak orang yang merasa terdorong untuk terus berjalan kaki karena adanya dukungan dari teman, keluarga, dan lingkungan sekitar. Apalagi jika kita memandang kebiasaan ini sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi terhadap kesehatan, yang memperkuat motivasi untuk tetap aktif.

Sebagai masyarakat yang ingin hidup sehat, kita bisa mengambil pelajaran dari kebiasaan berjalan kaki di negara dengan tingkat kesehatan para lansianya yang berumur panjang, agar kita bisa mencontohnya dalam keseharian kita. 

Meskipun mungkin sulit untuk mencapai tingkat yang sama dari konsistensi dan keterlibatan, ada banyak cara untuk memulai. Misalnya, kita bisa mencoba untuk berjalan kaki lebih banyak dalam rutinitas sehari-hari kita, seperti berjalan ke tempat kerja jika memungkinkan, atau menjadikan berjalan kaki sebagai bagian dari aktivitas keluarga. Atau kebiasaan berjalan kaki di area kantor, sekolah yang mungkin bisa dijangkau, tanpa harus manja mengandalkan transportasi.

Penting juga untuk mengingat bahwa bahkan langkah kecil pun memiliki manfaat. Memulai dengan 3.000 langkah per hari dan secara bertahap meningkatkannya hingga 10.000 langkah adalah pendekatan yang realistis bagi banyak orang. 

Menjaga motivasi dan menemukan cara untuk menikmati aktivitas ini, seperti melalui mendengarkan musik atau menjelajahi lingkungan baru, bisa membuat kebiasaan ini lebih menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun