Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menunggu Tiket Penerbangan Murah dalam Regulasi yang Belum Bersahabat

22 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 13 Agustus 2024   01:25 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk trend baru memakai jalur pintas maskapai negara tetangga untuk tujuan penerbangan domestik. Ambil contoh, rute Aceh-Kuala Lumpur-Jakarta, Bukannya rute langsung Aceh-Jakarta, karena ternyata ongkosnya lebih mahal!

Ternyata penggunaan Hub atau Pusat Penghubung bagi banyak maskapai menjadi kunci penting mengapa sebuah maskapai bisa menekan harga tiketnya.

Fleksibilitas rute, dengan kebebasan memilih untuk terbang dengan transit di Kuala Lumpur daripada langsung dari Banda Aceh atau Medan ke Jakarta bisa memberikan lebih banyak pilihan waktu keberangkatan. Ini bisa meningkatkan daya tarik bagi penumpang yang fleksibel dengan waktu perjalanan mereka.

Dan tentu saja dukungan keringanan pajak penerbangan dan biaya operasional di Malaysia yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia, sehingga bisa mempengaruhi harga tiket keseluruhan. 

Ditambah lagi  kapasitas dan ketersediaan kursi untuk rute ini dan tingkat okupansi pesawat juga sealu tersedia, sehingga bisa mempengaruhi harga tiket.

Kalau lebih banyak kapasitas atau kursi kosong pada sebuah penerbangan, maskapai mungkin akan menurunkan harga tiket untuk memenuhi kapasitas pesawat. Jika sudah begini, Pemerintah harus melakukan langkah strategis seperti mengatur tarif batas atas dan bawah untuk tiket pesawat. Serta meningkatkan kualitas layanan penerbangan domestik. 

Mau tidak mau selain dukungan kebijakan Pemerintah, maskapai harus meningkatkan efisiensi operasional mereka, baik dalam hal manajemen bahan bakar, pemeliharaan pesawat, maupun manajemen biaya karyawan. Begitu juga dengan melakukan upaya negosiasi dengan pemerintah dan otoritas bandara terkait pengurangan biaya atau insentif lainnya untuk membantu menurunkan biaya operasional.

Termasuk peran Pemerintah melakukan peningkatan infrastruktur bandara dan sistem penerbangan nasional agar bisa membantu meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya keseluruhan. Dan persaingan antar maskapai bisa lebih sehat untuk membantu menahan harga tiket agar tetap kompetitif.

Apabila harga tiket domestik murah, maka kepercayaan penumpang untuk menomor satukan penerbangan domestik kan juga akan meningkat. 

Benarkah Banyak Cara Berburu Tiket Murah? 

Ibarat pepatah banyak jalan menuju Roma, sebenarnya memang ada beberapa peluang bagi para pengguna moda transportasi udara untuk mendapatkan tiket dengan harga murah. 

Salah satunya yang kini telah menjadi trend adalah melalui jalur promo beli tiket sekarang terbangnya nanti. Bahkan ada yang sampai dijadwalkan tahun depannya. Atau istilah kerennya seperti "prime booking window," yaitu cara memesan tiket jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan.

Tiket model begini bisa kita dapatkan dari travel langganan. Namun jika kita menggunakan jasa tiket melalui aplikasi maskapai maupun agen perjalanan online (OTA/online travel agency) juga masih memungkinkan. Apalagi para travel punya daftar tiket harga promo setiap kali penerbangan yang terhubung langsung dengan pihak maskapainya.

Atau jika punya kartu keanggotan penerbangan bisa kita maanfaatkan diskonya. Seperti  pemegang kartu Garuda Frequent Flyer--bagi member berkesempatan mendapatkan tiket promo atau diskon. Hanya saja jenis promo ini terbilang sangat ekslusif karena mengharuskan kita "setia" menggunakan jenis maskapai yang sama agar mendapat potongannya. Terutama yang dilakukan oleh Maskapai Nasional Garuda Indonesia Airways (GIA).

Cara lain adalah melalui rute negara lain. Contoh ini berdasarkan pengalaman pribadi.  Untuk berkunjung ke Jakarta kita menggunakan rute penerbangan ke Kuala Lumpur terlebih dahulu. Meskipun terkesan lebih jauh dan tidak efisien dari segai jarak, namun ternyata efisien di ongkos.

Penjelasannya tentu tidak sederhana. Bukan sekedar soal persaingan dan promo, lebih dari itu ini juga menyangkut Penggunaan hub, atau pusat penghubung seperti halnya di Kuala Lumpur bagi banyak maskapai penerbangan. 

Hal ini bisa membuat biaya operasional lebih efisien bagi maskapai,  yang kemudian bisa mereka transfer sebagai harga tiket yang lebih rendah kepada penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun