Sebenarnya tak punya hobi bukan berarti tak punya kesenangan, minat atau passion, bisa jadi karena sibuk sehingga belum menyadari bahwa ada sesuatu yang selama ini telah menjadi kesenangannya.Â
Jika bicara hobi sebenarnya tak jauh dari keinginan kita mengoptimalkan kesenangan dan kebahagiaan, bisa jadi bagi sebagian orang akan sulit jika harus mengaitkan hobi dengan soal untung-rugi.
Apalagi selain bisa menghadirkan kesenangan, juga bisa menjadi pendorong identitas dan kesejahteraan seseorang.
Hobi bisa muncul secara alami atau malah karena "kecebur", mengikuti kebiasaan orang, atau bahkan sampai ada yang harus bereksperimen dan merefleksi diri untuk menemukan apa hobinya.Â
Intinya bagi sebagian orang, hobi bisa menjadi cara "healing", membuang stres dan bisa menemukan me time-nya, menemukan waktu untuk diri sendiri di tengah kesibukan sehari-hari.
Meski begitu ternyata tak semua orang punya hobi. Bahkan ada yang jika ditanya apa hobinya mereka merasa kesulitan untuk menemukan apa yang benar-benar mereka nikmati.
Padahal orang lain ada yang punya hobi lebih dari satu. Seperti anak-anak ketika ditanya cita-citanya, jawabanya, mau jadi guru sekalian presenter dan youtuber. Jadi bukan hanya satu macam saja!.
Bisa jadi karena sebab tekanan dari pekerjaan, hubungan interpersonal, atau masalah keuangan bisa jadi membuat orang sama sekali tak punya waktu mengurusi hal lain selain masalah ekonominya. Meskipun tidak selalu begitu alasannya jika ada orang tak punya hobi.
Padahal "kesenangan" yang muncul secara alamiah dalam diri kita bisa membangun rasa bahagia. Jadi penting juga untuk memahami mengapa memiliki hobi bagi seseorang itu penting untuk dipertimbangkan.Â
Esensinya, hobi adalah lebih dari sekadar kesenangan, tetapi juga tentang menemukan keseimbangan dalam hidup.
Ada yang berharap menjadikannya kesenangan saat pensiun agar tambah seru, ada yang ingin menjadikannya bisnis, bahkan ada yang sekedar mengisi waktu agar tak bosan.Â
Apakah Menemukan Hobi Itu Sulit?