Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengkritisi Food Combining Sebagai Solusi Alternatif Pola Hidup Sehat

9 Juli 2024   18:17 Diperbarui: 9 Juli 2024   19:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menyiapkan menu food combining/sumber gambar kompas.id

Awal mula mengetahui tentang food combining, saat dijamu makan siang seorang teman pegiat lingkungan. Saat memulai makan ia tak mencampur makanan pokok dan lauknya seperti umumnya kita. Ia memulai dengan minum, makan nasi, lalu dilanjutkan dengan makanan lain yang menurutnya ada urutannya. Ketika itu ia sedang mempraktekkan food combining katanya.

Memang sejak dokter bernama William Howard Hay memperkenalkan konsep "food combining" atau kombinasi makanan. Gagasan itu menggelembung menjadi sebuah tren baru dan dianggap sebagai sebuah solusi alternatif pola hidup yang sehat. Sebenarnya ide dasarnya adalah bahwa mengonsumsi jenis makanan tertentu secara terpisah agar bisa meningkatkan pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan. 

Konsep mengikuti pola makan ini diklaim bisa mengurangi masalah pencernaan, meningkatkan energi, dan bahkan membantu usaha kita untuk penurunan berat badan. Meskipun dalam praktiknya tak semua orang sependapat.

Food combining didasarkan pada keyakinan bahwa beberapa jenis makanan memerlukan waktu pencernaan yang berbeda di dalam tubuh, dan mencampur jenis makanan tertentu dapat mengganggu proses pencernaan tersebut. Seperti yang dipraktikkan oleh teman saya itu. 

Ia memisahkan mengonsumsi protein dan karbohidrat dalam satu waktu, atau mengonsumsi buah-buahan secara terpisah dari makanan lainnya, agar masing-masing makanan bisa bekerja fokus dengan tingkat kesulitan yang dimilikinya. Bahwa dengan mengatur pola makan dengan tepat, termasuk memisahkan konsumsi karbohidrat dan protein, seseorang bisa mencapai keseimbangan dalam tubuh.

Mempraktikan pola konsumsi food comining/ sumber gambar AI care
Mempraktikan pola konsumsi food comining/ sumber gambar AI care

Sejauhmana Tingkat Efektivitas Food Combining dalam Mengatasi Masalah Kesehatan?

Nah ini tentu menjadi pertanyaan penting yang muncul. Memangnya seberapa efektif food combining bisa mengatasi masalah kesehatan seperti masalah pencernaan, kelebihan berat badan, dan energi yang rendah?.

Klaim utama food combining adalah dengan menghindari campuran tertentu dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah gejala seperti gas, kembung, dan sembelit. 

Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini ternyata juga masih terbatas. Beberapa studi menunjukkan bahwa pola makan tertentu dapat mempengaruhi gejala pencernaan, tetapi belum ada konsensus yang jelas tentang efektivitas food combining secara universal.

Butuh penelitian lebih lanjut, karena faktor penyebab masalah itu bisa saja dari sebab sederhana, misalnya jenis buah yang kita konsumsi. Buah yang memiliki kadar air lebih banyak, serat lebih tinggi atau kandungan gas juga bisa menjadi penyebab, bukan semata-mata karena kita memisahkan pola makannya.

Begitu juga dalam urusan penurunan berat badan, banyak yang percaya bahwa food combining dapat membantu dalam penurunan berat badan karena mengatur pola makan yang lebih sehat dan mengurangi kelebihan kalori. 

Tapi sekali lagi, bukti ilmiah yang kuat tentang hubungan langsung antara food combining dan penurunan berat badan juga belum ada. Efek penurunan berat badan yang terlihat mungkin lebih terkait dengan pola makan secara keseluruhan dan kontrol kalori bukan pada pola pemisahan konsumsi setiap jenis makanan yang berbeda tersebut, seperti yang dipraktikkan dalam food combaining.

Lantas bagaimana kaitannya dengan energi dan kesehatan secara umum?.  Pengikut food combining sering menjelaskan bahwa peningkatan energi dan perasaan bisa lebih baik setelah mengadopsi pola makan ini. 

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan dalam pola makan secara umum, termasuk peningkatan konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran, bukan hanya karena pengaturan spesifik food combining itu sendiri. Bagaimana jika hal tersebut hanya karena sugesti?. Karena memakan makanan sehat dengan ola yang diangga sehat, maka ia merasa lebih sehat.

menyiapkan menu food combining/sumber gambar kompas.id
menyiapkan menu food combining/sumber gambar kompas.id

Bagaimana mekanisme food combining menjadi alternatif diet sehat?

Bagi yang mencari cara berdiet namun tidak menyiksa sampai harus berpuasa, maka Food combining bisa dianggap sebagai alternatif diet sehat, didasarkan pada keyakinan bahwa mengatur cara makan tertentu dapat meningkatkan pencernaan, penyerapan nutrisi, dan kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa mekanisme yang dianggap mendasari efektivitas food combining sebagai alternatif diet sehat, karena adanya Optimalisasi Pencernaan.

Karena yang kita pahami bahwa food combining polanya mengonsumsi jenis makanan tertentu secara terpisah atau dalam urutan yang tepat dapat mengurangi beban pada sistem pencernaan, misalnya antara protein dan  karbohidrat.

Ketika memisahkan waktu konsumsinya, diangga bisa mengurangi ketegangan pada saluran pencernaan karena protein memerlukan lingkungan yang lebih asam untuk pencernaan, sementara karbohidrat lebih baik dicerna dalam suasana yang lebih basa.

Dampak positif lainnya ada kaitannya dengan pencegahan gangguan pencernaan. MIsalnya ketika kita mengkonsumsi protein dan buah-buahan secara bersamaan dianggap bisa mengganggu proses pencernaan. 

Alasannya sederhana, buah-buahan cenderung dicerna lebih cepat daripada protein, dan mengonsumsinya bersama-sama bisa mengakibatkan fermentasi dan gangguan pencernaan. Nah, ketika kita memisahkan makanan-makanan ini, bisa mencegah gejala seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan lainnya.

Begitu juga ketika kita mengatur pola makan secara spesifik, food combining diyakini bisa meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Dengan memastikan bahwa makanan dicerna secara efisien dan tidak terganggu oleh kombinasi yang tidak tepat, tubuh bisa menyerap nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya dengan lebih baik.

Ini juga dikaitkan dengan pola Food combining untuk  menciptakan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Dengan mengonsumsi makanan yang menghasilkan asam atau basa dalam waktu yang berbeda, diasumsikan bisa membantu mencegah kondisi seperti asam lambung tinggi atau keasaman tubuh yang berlebihan.

Namun sekali lagi bahwa pola ini masih harus diuji dengan baik, apalagi bukti ilmiah yang konsisten dan mendukung klaim-klaim ini masih terbatas.  Apalagi ini juga bisa menyangkut kondisi kesehatan masing-masing orang yang berbeda-beda, sehingga patut di jadikan pertimbangan, apalagi jika kita ingin mengadopsi food combining sebagai alternatif diet sehat.

Pertimbangkan juga Kritik Terhadap Food Combining, Siapa Tau Penting

Ternyata dalam praktiknya, food combaining juga banyak dikritisi, terutama kaitannya food combaining yang banyak didasarkan pada pengalaman individual dan teori, bukan pada bukti ilmiah yang solid dari studi klinis yang besar dan terkontrol. 

Beberapa studi kecil menunjukkan hasil positif, tetapi banyak yang kurang konsisten atau tidak dapat direplikasi. Sehingga hal ini membuat keragu-raguan bagi sebagian kalangan orang yang belum sepenuhnya meyakini keakuratan food combaining sebagai sebuah pola hidup sehat yang tepat.

Jika saya mengamati kebiasaan teman saya yang mempraktikkan food combining,  mengikuti pola makan food combining sering kali  membutuhkan perubahan besar dalam kebiasaan makan kita sehari-hari.

Biasanya terlihat praktis dengan mencampurkan semua makanan pokok dan lauk atau campuran buah dalam satu konsumsi, menjadi terlihat tidak praktis karena harus dilakukan secara terpisah. Konsistensi untuk mempertahankan pola ini dianggap sebagai sebuah masalah yang sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Apalagi yang mengingkan pola makan yang praktis dalam sekali hup!.

Bahkan kritik dari pada ahli juga sampai pada kekuatiran bahwa membatasi campuran makanan secara berlebihan justru bisa mengarah pada kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan dalam pola makan secara keseluruhan. Memisahkan makanan tertentu juga bisa mengurangi variasi makanan yang diperlukan untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Tentu saja ini sebuah kritik yang menarik.

Bisa jadi percampuran antar makanan juga bisa langsung berkorelasi dengan bercampurnya komponen dalam masing-masing makanan secara alami dan sesuai porsinya menurut tubuh manusia.

Jika memang dimaksudkan menjadi salah satu alternatif menjadi pola hidup sehat, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing kita secara personal, termasuk untuk tujuan diet, dan kenyamanan mengikuti pola makan yang spesifik ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun