Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selain Inovasi, Butuh Mental Kuat dan Bekal Ketekunan Untuk Menjadi Seorang Juara

1 Juli 2024   23:45 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:44 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali saya tanyakan apakah siap untuk bertarung dalam tahap final. Ia dengan tenang menjawab, " Aman Bu!". Tapi keyakinannya itu tak membuat saya kecil hati, karena dalam masa seminggu latihan bersama, mentalitasnya tumbuh semakin baik dan lebih percaya diri, jauh dari sebelum kita latihan. Jadi saya serahkan sepenuhnya pada kemampuannya setelah saya bekali dengan beberapa kunci agar ia tampil lebih percaya diri dihadapan panel juri nantinya.

Begitulah, perjuangan luar biasa ketika membimbing siswa, namun tidak hanya membantunya bersiap dengan bahan tapi juga mentalitasnya. Termasuk kemampuannya menganalisa masalah yang selama ini menurutnya kurang dipelajari dan diasah.

Tahapan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Aceh 2024 sudah masuk babak penjurian. Rasanya kerja keras itu sudah sampai pada batas maksimal, jadi saya tinggal menunggu kabar baiknya saja.

Sebuah notifikasi masuk, di hari terakhir tahap pemilihan itu, meminta kesediaan saya menggantikan Kepala Sekolah untuk hadir. Saya menyanggupi karena sebagai pembimbing, agenda ini bisa saya lakukan bersamaan sambil mendampingi peserta.

Saat pengumuman juara per kategori, ternyata namanya belum muncul sebagai pemenanga. Begitu juga saat penghargaan video terbaik karya siswa. Harapan terakhir justru muncul dari 3 juara utama. Setelah juara pertama ternyata masih bukan dari sekolah saya, jadi saya pikir peluang itu sudah makin tipis. Apalagi karya-karya siswa sekolah lain tentang teknologi begitu luar biasa dan finalis yang tersisa masih 5 sekolah lagi. 

para juara dan peserta seluruh aceh pelajar pelopor dishub 2024 /sumber gambar rini wulandari
para juara dan peserta seluruh aceh pelajar pelopor dishub 2024 /sumber gambar rini wulandari

Tapi sebuah kejutan tak terduga, ketika pembawa kemudian mengumumkan Nadiatul Husni asal SMAN 5 Banda Aceh, sebagai juara utama kedua. Ini memang kejutan yang luar biasa. Apalagi setelah dua tahun hanya menjadi finalis, akhirnya tahun ketiga ini menjadi pemenang kedua dan berhak untuk tampil di babak nasional.

Perjuangan tanpa henti setiap tahun dengan temuan inovasi yang harus luar biasa, ternyata tidak sia-sia. Ternyata mengikuti even lomba begitu menguatkan gairah kita untuk terus gigih belajar, menemukan inspirasi baru dan gagasan baru yang kreatif. Dan itu yang selalu saya tanamkan kepada para siswa di sekolah.

Mengikutsertakan siswa di dalam lomba tak hanya membuatnya siap menjadi "petarung" namun juga membuat mentalitasnya terlatih baik. Semakin banyak mengikuti even, jam terbangnya akan bertambah dan mereka akan semakin siap ketika melanjutkan pendidikannya atau saat bekerja.

Bagi Nadia ini even pertama yang mengharuskan nalarnya bekerja ekstra keras, menganalisis inovasi dan mempresentasikannya dihadapan para juri dari pihak Kepolisian, Dishub dan Jasa Raharja, membutuhkan kerja keras luar biasa saat latihan.

Penyerahan Tropijuara umum ke-2 tingkat propinsi /sumber gambar rini wulandari SMAN 5 Banda Aceh
Penyerahan Tropijuara umum ke-2 tingkat propinsi /sumber gambar rini wulandari SMAN 5 Banda Aceh

Perjalanan Panjang Menjadi Juara

Tahun ini dua wakil yang dikirim dari sekolah dibawah bimbingan saya ternyata hanya menyisakan satu orang, Nadiatul Husni siswa kelas XI IPA, yang idenya mengembangkan sebuah teknologi transportasi berbasis Web yang nantinya website tersebut akan memuat seluruh aturan berlalu lintas secara menyeluruh dan dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun.

Sedangkan Siti Fanni Nairah yang berfokus pada kategori Sosial dan Budaya dengan menciptakan sebuah inovasi story telling menarik bernama TV Eng Ong, tentang aturan-aturan dalam berlalu lintas dan tata cara berkendara di jalan raya yang baik dan mendidik bagi anak-anak. Ternyata karya ini masih belum lolos ditahap seleksi pertama, namun kami masih beruntung mengingat sekolah lain dari kabupaten yang berbeda bahkan ada yang mengirim 11 wakil ternyata hanya satu yang lolos.

Itu artinya produk inovasi yang kami tawarkan menarik rasa penasaran dan simpati juri untuk mendengar langsung presentasi dan operasi produk inovasinya tesebut.

Memang kuotanya sangat terbatas, hanya untuk 23 peserta untuk satu provinsi mewakili 12 kabupaten-kota di Aceh,sehingga persaingannya menjadi sangat keras.

Maka hanya karya-karya yang telah berhasil lolos penjurian awal yang ketat yang dianggap "lebih kreatif" dari karya siswa lainnya yang dianggap bisa menjadi finalis. Dan harus tampil disesi berikutnya untuk membuktikan keunggulan produknya.

Fanni dan sahabat siswa lainnya menunggu peluang juara di even berikutnya/sumber gambar dishub aceh
Fanni dan sahabat siswa lainnya menunggu peluang juara di even berikutnya/sumber gambar dishub aceh

Bagian dari Agenda Edukasi Lalin untuk Pelajar

Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh beserta stakeholder terkait memang selalu berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar sebagai generasi penerus agar senantiasa mengutamakan keselamatan, ketertiban dan kenyamanan saat berlalu lintas di jalan raya.

Peserta pelajar pelopor, merupakan Generasi Z atau Zoomer yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Oleh sebab itu, kampanye keselamatan berlalu lintas di usia GenZ seharusnya bisa lebih dimaksimalkan melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang telah tersedia saat ini.

Jadi selain bertarung dalam ajang karya inovasi, kegiatan ini juga untuk  meningkatkan dan membangun kesadaran pelajar terhadap keselamatan lalu lintas jalan, membangun budaya tertib berlalu lintas pada pelajar serta menyebarluaskan informasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan mereka.

Dan para peserta pelajar pelopor nantinya bisa menjadi role model bagi rekan-rekan di sekolahnya sehingga mampu menciptakan budaya tertib lalu lintas di lingkungannya masing-masing.

Dalam sesi karantina tersebut, para pelajar diberi berbagai materi seperti keamanan dan keselamatan lalu lintas, peningkatan keselamatan lalu lintas, dan public speaking untuk menguatkan mental mereka ketika berhadapan dengan audiens yang beragam.

Produk Edulalin Belajar Sambil Bermain

Sesuai dengan namanya yang merupakan singkatan dari Edukasi Lalu Lintas, platform yang ditawarkan siswa dari siswa SMAN 5 Banda Aceh itu pemanfaatannya memang ditujukan menjadi media pendukung pembelajaran tentang lalu lintas di sekolah.  Dan menariknya adalah format yang ditawarkan dalam bentuk gamifikasi.

Mungkin itulah yang menarik para juri untuk mendampuknya menjadi juara kedua di tingkat Propinsi Aceh. Dan langkah berikutnya adalah bersiap untuk berjuang di Jakarta.  Dan disisi lain juga bersiap menjaring inspirasi baru untuk persiapan tahun depan.

Semoga sukses---dan selamat untuk siswa kami Nadiatul Husni atas semua pencapaiannya, dan semangat serta penghargaan yang tulus untuk Siti Fanni Nairah atas pejuangan tanpa lelah dan inovasinya yang luar biasa. Krue Seumangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun