Maka hanya karya-karya yang telah berhasil lolos penjurian awal yang ketat yang dianggap "lebih kreatif" dari karya siswa lainnya yang dianggap bisa menjadi finalis. Dan harus tampil disesi berikutnya untuk membuktikan keunggulan produknya.
Bagian dari Agenda Edukasi Lalin untuk Pelajar
Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh beserta stakeholder terkait memang selalu berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar sebagai generasi penerus agar senantiasa mengutamakan keselamatan, ketertiban dan kenyamanan saat berlalu lintas di jalan raya.
Peserta pelajar pelopor, merupakan Generasi Z atau Zoomer yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Oleh sebab itu, kampanye keselamatan berlalu lintas di usia GenZ seharusnya bisa lebih dimaksimalkan melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang telah tersedia saat ini.
Jadi selain bertarung dalam ajang karya inovasi, kegiatan ini juga untuk  meningkatkan dan membangun kesadaran pelajar terhadap keselamatan lalu lintas jalan, membangun budaya tertib berlalu lintas pada pelajar serta menyebarluaskan informasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan mereka.
Dan para peserta pelajar pelopor nantinya bisa menjadi role model bagi rekan-rekan di sekolahnya sehingga mampu menciptakan budaya tertib lalu lintas di lingkungannya masing-masing.
Dalam sesi karantina tersebut, para pelajar diberi berbagai materi seperti keamanan dan keselamatan lalu lintas, peningkatan keselamatan lalu lintas, dan public speaking untuk menguatkan mental mereka ketika berhadapan dengan audiens yang beragam.
Produk Edulalin Belajar Sambil Bermain
Sesuai dengan namanya yang merupakan singkatan dari Edukasi Lalu Lintas, platform yang ditawarkan siswa dari siswa SMAN 5 Banda Aceh itu pemanfaatannya memang ditujukan menjadi media pendukung pembelajaran tentang lalu lintas di sekolah. Â Dan menariknya adalah format yang ditawarkan dalam bentuk gamifikasi.
Mungkin itulah yang menarik para juri untuk mendampuknya menjadi juara kedua di tingkat Propinsi Aceh. Dan langkah berikutnya adalah bersiap untuk berjuang di Jakarta. Â Dan disisi lain juga bersiap menjaring inspirasi baru untuk persiapan tahun depan.
Semoga sukses---dan selamat untuk siswa kami Nadiatul Husni atas semua pencapaiannya, dan semangat serta penghargaan yang tulus untuk Siti Fanni Nairah atas pejuangan tanpa lelah dan inovasinya yang luar biasa. Krue Seumangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H