Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Demi Kenyamanan, Pilihan Model Hunian Kita Harus Ramah Iklim

29 Juni 2024   22:33 Diperbarui: 30 Juni 2024   13:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah minimalis/sumber gambar liputan6.com

Selain itu, material batu dan keramik yang tidak cocok dengan iklim tropis dapat menyebabkan retak atau bahkan kerusakan pada dinding akibat perubahan suhu yang ekstrem.

Begitu juga dengan model rumah minimalis umumnya menggunakan desain yang sederhana dan material yang lebih modern seperti baja ringan dan beton.

Desain yang sederhana sering kali meminimalisir kemungkinan kerusakan akibat cuaca ekstrem, tetapi penggunaan material beton yang berlebihan bisa membuat rumah menjadi lebih panas di bawah sinar matahari langsung. 

Selain itu, minimnya ventilasi alami dapat menyebabkan penumpukan panas di dalam ruangan, mempengaruhi kenyamanan penghuni.

Pengalaman ketika membangun rumah, desain rumah minimalis sering kali memiliki sedikit elemen penutup dan dinding luas yang terbuka, yang dapat menyebabkan masalah dalam menghadapi sinar matahari yang intens dalam iklim tropis. 

Hal ini dapat meningkatkan suhu di dalam ruangan dan memerlukan biaya tambahan untuk mengatasi panas berlebih.

Begitu juga dengan kurangnya isolasi termal karena rumah minimalis cenderung menggunakan bahan bangunan yang lebih tipis dan sedikit isolasi, karena desainnya yang lebih sederhana. Di iklim tropis yang lembab seperti di Indonesia, kebutuhan isolasi termal yang baik untuk menjaga kenyamanan termal di dalam rumah bisa menjadi tantangan.


Desain atap minimalis yang datar atau miring dangkal mungkin tidak cukup efektif untuk mengalirkan air hujan dengan baik, terutama selama musim hujan yang intens. Ini bisa menyebabkan masalah kebocoran dan akumulasi air di atap.

Apalagi rumah minimalis sering kali memiliki ruang penyimpanan yang terbatas karena fokusnya pada efisiensi ruang dan desain yang minimalis. Hal ini mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang cenderung memiliki banyak barang atau perlengkapan.

Dan yang paling substansial, desain minimalis yang modern mungkin kurang mewakili atau mempertimbangkan elemen-elemen tradisional atau budaya lokal yang penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat mengurangi keterikatan emosional atau kepuasan budaya dalam pengalaman hidup di rumah.

Model rumah Japandi gabungan japanese dan scandinavia sumber gambar jawapos.com
Model rumah Japandi gabungan japanese dan scandinavia sumber gambar jawapos.com
Begitu juga ketika kita memilih model rumah Japandi yang gaya desain interiornya menggabungkan elemen-elemen dari Jepang (Jap) dan Skandinavia (andi). Gaya yang menekankan kesederhanaan, keanggunan, dan fungsionalitas, serta menonjolkan keindahan alami dan kesederhanaan dalam ruang hunian.

Furniturnya minimalis dan fungsional dengan ruang-ruang dalam rumah yang didesain untuk maksimalkan fungsi tanpa banyak hiasan atau dekorasi berlebihan. Menggunakan material alami, dan penggunaan warna-warna netral seperti putih, abu-abu, dan cokelat muda yang dominan di dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun