Setidaknya kita harus mempertimbangkan sejak awal soal harga, dengan cara membandingkan harga menu di berbagai ruang komersial di sekitar kampus atau tempat kerja.Â
Paling tidak kafe yang mem-bandrol sepotong kue seharga Rp1.000 atau Rp2.000 bisa signifikan bedanya, mengingat kerja menguras otak bisa memancing rasa lapar.
Lalu, pilihlah tempat yang menawarkan harga terjangkau dengan kualitas produk yang baik. Tandai tempat-tempat tersebut sebagai alternatif jika suatu ketika penuh pengunjung, bosan di tempat yang sama, atau ada gangguan teknis lainnya yang mengharuskan kita memilih tempat lain. Sehingga kita masih berada dalam rate harga yang pas di kantong.
Berikutnya, bukan soal pelit atau tidak, tapi penting untuk mencari tahu promo dan diskon yang ditawarkan oleh ruang komersial. Banyak tempat yang menawarkan paket hemat, happy hour, atau diskon untuk pelajar dan mahasiswa. Jadi tak ada salahnya memanfaatkan "kebaikan" tersebut demi amannya cuan kita.
Dan sekalipun kita harus memesan makanan atau minuman, akan lebih baik juga membawa minuman cadangan, anggap saja minuman isi ulang atau minuman favorit itu sebagai bagian dari gaya hidup hemat---padahal memang bagian dari strategi penghematan budget yang sesungguhnya.
Tak perlu sungkan atau malu, toh di kekinian zaman, yang membawa tumbler bukan orang pelit, tapi orang yang "peduli lingkungan" dan fakta itu benar bukan lelucon!.
Manfaatkan juga fasilitas gratis yang ada terutama Wi-Fi, colokan listrik, dan toilet, toh kita juga membayar untuk hidangan alakadar yang kita pesan, sekalipun sebotol AMDK-Air Minum Dalam Kemasan!
Berusaha untuk efisien dengan waktu. Ini jelas ada kaitannya dengan "prinsip ekonomi" saat nugas atau bekerja di coffee shop atau co-working space.
Cobalah untuk menetapkan batas waktu yang jelas untuk nugas atau bekerja di ruang komersial. Jika perlu gunakan alarm sebagai pengingat untuk membantu kita fokus dan disiplin.
Malah jika sempat dan mau, gunakan Teknik Pomodoro. Praktiknya mudah, tinggal manfaatkan waktu bekerja selama 25 menit, istirahat 5 menit, dan ulangi selama 4 siklus. Teknik ini bakal membantu kita agar tetap fokus dan produktif dalam waktu lama. Tak sakit pinggang dan sakit kepala atau merasa jenuh.
Agar lebih fokus, cobalah hindari gangguan, misalnya dengan mematikan notifikasi ponsel dan menghindari media sosial selama bekerja.Â
Jangan dikira men-scroll medsos tak menganggu kantong dan fokus kerja kita karena kita bisa lalai dan lupa waktu yang berkonsekuensi pada tambahan durasi jam pemakaian di co-working space atau kafe tersebut dan tentu saja pada pengeluaran kita. Apalagi jika dihitung jam-jaman!
Jika Budget Cekak, Cari Alternatif Ruang Kerja Murah atau Gratisan
Untuk mengakomodir kebutuhan ruang publik yang nyaman, sebenarnya pemerintah di daerah bisa berkontribusi dengan menyediakan fasilitas publik yang memiliki dukungan WiFi yang memadai.
Fasilitas ini dapat digabungkan dalam taman atau ruang bermain, ruang ini bisa menjadi alternatif yang hemat biaya untuk belajar dan bekerja serta menjadi alternatif yang memberikan ruang pembelajaran berbasis teknologi bagi publik yang lebih luas.