Sehingga ketidakhati-hatian yang hanya didasarkan pada sumber yang menarik dan mungkin urgen namun ternyata sumbernya tidak valid, bisa berbahaya. Menjadi penyebaran berita bohong atau hoaks dan kita menjadi bagian dari kejahatan tersebut.
Pelatihan juga mengenalkan pemanfaatan media literasi digital sebagai sarana belajar menulis, memahami jurnalistik, melakukan penyebaran informasi yang bermanfaat tentang kegiatan sekolah, seperti Project P5 Kurmer, perkembangan sekolah, perkembangan materi pelajaran yang positif dalam Kurmer.Â
Kemampuan berliterasi digital juga bermanfaat memberi kemudahan bagi para siswa yang berminat menjadi penulis untuk berkreatifitas tanpa batas dengan pemanfaatan berbagai platform atau aplikasi pendukung kegiatan siswa ber-jurnalistik.
Namun semuanya hanya untuk mendukung dan mempermudah kita bekerja, tidak boleh tergantung sepenuhnya, seperti kehadiran Artifisial Intelegence atau AI saat ini yang semakin memanjakan kita. Intinya bahwa belajar jurnalistik dalam era digital yang seru dan mudah juga harus diikuti dengan kehati-hatian.
Mengutip Aturan ke-10  dari  buku 10 Elemen Jurnalisme menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, seiring dengan berkembangnya Jurnalisme Warga atau Citizen Jurnalism meskipun diberi kebebasan yang luas atas karya kita sendiri, tetap  harus beranggungjawab penuh atas karya itu!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H