Apa solusinya  dalam penurunan kecelakaan pejalan kaki dan sepeda?.
Dengan memastikan mobilitas yang lebih aman bagi pejalan kaki dan para pengguna sepeda dengan membuat jalur sepeda yang nyaman
Termasuk dengan membangun  zona khusus para pejalan kaki dan para pengguna sepeda. Jepang telah mempromosikan suatu area yang disebut "Zona 30" untuk memastikan mobilitas yang lebih aman bagi pejalan kaki dan orang lain termasuk bagi para pesepeda di jalan-jalan pemukiman di daerah perkotaan.
Zona 30 merupakan kawasan yang kecepatan maksimumnya dibatasi pada 30 kilometer per jam dan jalur samping dibuat atau diperlebar. Selain itu, pengerasan jalan taktil digunakan pada penyeberangan jalan pejalan kaki untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi tunanetra.
Begitu juga dengan tambahan rambu-rambu untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dengan memisahkan waktu pejalan kaki dan sepeda versus waktu kendaraan.
Dari sekitar 80 persen kematian akibat kecelakaan sepeda, pengendara sepeda melanggar peraturan lalu lintas. Dalam banyak kasus, pengendara sepeda gagal memastikan keamanan situasi atau tidak mengendalikan sepedanya dengan benar, sehingga lalu lintas sepeda yang baik dan teratur sangatlah penting.
Ada  empat langkah dilakukan Pemerintah Jepang untuk membuat para pengguna sepeda menjadi lebih nyaman.
Pertama; Memperbaiki lingkungan lalu lintas untuk sepeda
Perbaikan sedang dilakukan untuk menciptakan lingkungan di mana para pengguna sepeda dan mobil dapat berdampingan dalam memanfaatkan fasilitas jalan raya, dengan memastikan keselamatan lalu lintas bagi pengendara sepeda.
Selain itu, ruang-ruang khusus sedang dikembangkan untuk sepeda, seperti  jalur sepeda, dan  tempat-tempat tertentu yang peraturan lalu lintasnya memperbolehkan sepeda berada di trotoar. Ini untuk memastikan keselamatan bagi pengendara sepeda.
Di negara kita terutama di ibukota masih menjadi perdebatan soal keberadaan jalur sepeda. Belum ada kebijakan yang menyeluruh dan sinkron yang diterapkan oleh para pemangku kepentingannya. Sehingga seolah masih bersifat parsial menjadi produk dari kebijakan seorang pemangku kepentingan, bukan kebijakan yang tetap dari sebuah kota.
Padahal ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah untuk memulai gagasan membangun green city. Secara bertahap memfasilitasi publik yang menggunakan fasilitas pedestrian bagi pejalan kaki dan jalur sepeda bagi para pesepeda yang memanfaatkannya untuk sekedar transportasi harian, sarana berolah raga dan akses untuk berangkat pulang pergi ke kantor dan keperluan harian lainnya.