Sehingga menurut dara Survei Sosiekonomi Nasional (Susenas) 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hanya 10,15% penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang mengenyam pendidikan tinggi.
Kondisi UKT yang tinggi memaksa para orang tua untuk bertahan dalam situasi sulit mempertahankan anaknya bisa kuliah. Sehingga dengan adanya student loan pun paraorang tua juga tetap akan kesulitan mencicilnya. Meskipun dengan bunga 0 persen?.
Pengalaman di Negara Lain
Student Loan juga bisa menjadi jebakan hutang. Contoh kasus di Amerika, sebanyak 43 juta orang menanggung utang biaya pendidikan dengan total beban utang mencapai lebih dari $1,7 triliun!.
Meskipun ada aturan skema pendapatan minimum, maksudnya si peminjam tidak perlu membayar hingga pendapatannya mencapai minimal pendapatan yang ditetapkan. Dan jikasudah sampai batas tersebut, Â biaya yang dibayarkan biasanya sebesar 9% dari pendapatan. Dan ug dilengkapi aturan pemutihan hutang jika sampa usia tertentu.
Apakah skema yang ada di luar negeribisa diterapkan di Indonesiasaat ini?. Â Namun skema ala Amerika (pinjaman hipotek) dianggap sangat memberatkan. Modelnya seperti kitamembeli rumah dan punya batas waktu pembayaran pelunasan. Begitu lulus harus membayar utang!.
Menurut kajian, agar tidak memberatkan, subsidi yang harus disediakan oleh pemerintah berkisar 3,1% hingga 48% dari total biaya pendidikan. Itupun menyesuaikan dengan besaran pendapatan dan bunga yang berlaku. Melalui sumber pinjaman tanpa bunga melalui dana abadi LPDP.
Student Loan bisa memberikan jalan agar yang tidak lolos seleksi beasiswa dan tidak mampu berkuliah bisa terus lanjut.
Seorang siswa baru-baru ini mengajukan beasiswa dan gagal, padahal ia lulus di PT jalurprestasi, sehingga peluang model student Loant mungkin akan menjadi pilihannya.
Namun kelompok yang menentang berpendapat bahwa skema pinjaman pendidikan "tidak dapat menyelesaikan masalah ketimpangan", dapat "menimbulkan beban ganda" dan "masalah struktural" di masa yang akan datang, terutama bagi kelompok miskin.
Kuliah seperti memaksa berinvestasi dengan ketidakpastian keuntungan di masa depan. Sehingga jika tanpa ada perbaikan masalah struktural seperti penyediaan lapangan kerja, link and match lulusan pendidikan dengan industri, semuanya akan rumit.
Jadi student loan ini bukan keputusan main-main, tapi penuh pertaruhan di masa depan
referensi bacaan yang menarik dari sahabat kompasiner-Yuni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H