Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Resep Soto "Bumbu Cinta" Warisan Ibu, Rasa Restoran Spesial Saat Lebaran!

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 7 April 2024   21:04 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang putri sedang menunggu ibunya memasak sumber gambar lovePik

Setiap kali membuat nasi goreng rumah, saya selalu harus siap dengan semua bahan yang lengkap, termasuk bumbu instan penambah rasa. Tapi begitu ibu yang buat, hanya dengan bumbu seadanya tapi citarasanya pasti luar biasa.

Jadi, bisa dibilang Master Chef terbaik di dunia ada di rumah saya, ibuku telah mendedikasikan warisan orang tuanya turun temurun di rumah. Dan menurut keluarga saya juga mewarisi bakat itu, jadi meski tak pernah ikut Master Chef Indonesia, saya juara di dapur rumah. Eh tunggu dulu, saat lebaran masakan khas lebaran lontong sayur dan soto saya dipuji para tetangga.

Kata mereka, "kalau nanti sampai buka toko jual makanan ini, kami bakal jadi langganan". Tentu saja mereka mungkin berbasa-basi, tapi menurut para tetangga resep masakan di rumah memang layak jual.

Ibu saya biasanya memasak Soto Medan dan daging kuah masak putih serta semur ayam dilengkapi tauco cabe hijau saat lebaran untuk dimakan dengan lontong.

Ilustrasi soto medan buatan ibu saya sumber gambar strategi.id
Ilustrasi soto medan buatan ibu saya sumber gambar strategi.id

masakan soto yang lezat sumber gambarbaliteknologikaret.co.id
masakan soto yang lezat sumber gambarbaliteknologikaret.co.id

Rahasia Resep 1971 Milik Ibuku

Kata ibu saya, beliau mulai rajin masak setelah menikah dan tinggal di kampus Darussalam sekitar tahun 1971. Itulah mengapa tahun 1971 dipilih jadi nomor ikoniknya.

Dan di komplek tempat tinggalnya di kampus ada tradisi untuk memasak bersama jika ada anggota keluarga tetangga yang menikah, sehingga setiap ibu-ibu tertentu dikenal selain kecantikannya dan keibuannya, juga dikenal dari keahliannya memasak.

Dan ibu saya dikenal karena Soto Medannya yang maknyus. Uniknya meski resep itu telah dibagi-bagikan ke tetangga yang penasaran dengan rasa enaknya, tapi di tangan koki yang berbeda, rasanya juga akan beda.

Itulah mengapa setiap masakah dis etiap rumah selalu punya cita rasa khas yang berbeda. Maka tak heran jika sampai dengan sekarang saya selalu menganggumi bagaimana masakan khas Aceh yang disebut Kuah Plie Ue yang biasanya di buat tetangga yang berasal dari daerah Pidie, Langsa maupun Medan, masing-masing punya citarasa yang beda.

Sehingga saya sampai bisa membedakan jenis masakan dari rasanya, seperti Chef Yuna yang bisa mencicip rasa hanya dari satu sendol saja. Saya pun begitu, jadi meski tak tahu siapa pengirim kuahnya, tapi ketika merasakan saat icip rasa bisa tahu tetangga mana yang kirim. Keren kan ;),

Nah yang unik dari resep warisan orang tua ibu yang kadang gagal dieksekusi oleh para ibu tetangga, tapi ditangan saya resep itu "tak berkutik". Memang awalnya harus diakhiri dengan icip rasa ibuku, tapi seiring berjalannya waktu, kini ibuku bilang sudah pas rasanya.

Artinya saya sudah lulus dari Master Chef terhebat di keluarga yaitu ibu saya.

Rekomendasi Masakan Kala Lebaran

Sebenarnya opsional, karena masing-masing daerah kan punya ciri khas sendiri-sendiri. Termasuk apakah memakai ketupat atau lontong sebagai pengganti nasinya.

Ini hanya kebiasaan masakah yang dimasak di daerah dan di rumah saya. Selain ada Soto Medan dengan kuah yang sedikit kental, juga ada semur ayam atau daging masak putih yang dilengkapi dengan tauco cabe hijau yang sedikit pedas.

Jika sudah begitu maka adik-adik dan keluarga serta saudara yang datang usai shalat tak sabar berebut mencicipi hidangan di meja makan yang sudah disiapkan ibu selama kami menunaikan shalat Ied.

Jika penasaran, ini saya bagikan resep 1971nya, resep Sotonya kurang lebih ya sebagai berikut:

Bahan-Bahan yang Diperlukan Apa Saja?

* 500 gram daging ayam (pilihan bagian: paha atau dada)
* 2 batang serai, memarkan
* 3 lembar daun jeruk purut
* 2 lembar daun salam
* 1 batang sereh, memarkan
* 2.5 liter air
* 2 sendok makan minyak sayur
* 4 butir bawang merah, cincang halus
* 3 siung bawang putih, cincang halus
* 1 sendok teh ketumbar bubuk
* 1 sendok teh merica bubuk
* Garam secukupnya
* Gula secukupnya
* 200 gram taoge (kecambah kacang hijau)

Cara Membuatnya

Buat Kaldu Ayamnya

* Rebus daging ayam dalam 2.5 liter air bersama serai, daun jeruk purut, daun salam, dan sereh yang sudah dimemarkan.

* Masak hingga daging ayam empuk dan kaldu berasa gurih. Ini biasanya memakan waktu sekitar 30-45 menit.

* Setelah daging empuk, angkat daging ayam dari kaldu dan biarkan dingin. Kemudian suwir-suwir dagingnya dan sisihkan.

Siapkan Bumbu

* Panaskan minyak sayur dalam wajan dan tumis bawang merah cincang hingga harum dan berwarna kecokelatan.

* Tambahkan bawang putih cincang, ketumbar bubuk, dan merica bubuk. Tumis hingga bumbu tercampur dengan baik.

Membuat Kuahnya

* Masukkan bumbu yang telah ditumis ke dalam kaldu ayam.

* Tambahkan garam dan gula secukupnya sesuai dengan selera Anda.

* Biarkan kuah mendidih dan biarkan bumbu meresap ke dalam kaldu selama sekitar 10-15 menit.

Cara Menyajikan

* Untuk setiap porsi, letakkan suwiran daging ayam, taoge, dalam mangkuk.

* Siramkan kuah soto yang panas di atasnya.

* Hidangkan Soto Medan dengan bawang merah goreng dan sejumput jeruk nipis sebagai pelengkap.

Begitulah kurang lebih resepnya--jangan lupa tambahkan resep rahasia--"memasak dengan hati dan cinta", begitulah kunci rahasianya, pastikan yang terakhir jangan sampai lupa ya ;). Selamat mencoba jika berkenan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun