Setiap kali membuat nasi goreng rumah, saya selalu harus siap dengan semua bahan yang lengkap, termasuk bumbu instan penambah rasa. Tapi begitu ibu yang buat, hanya dengan bumbu seadanya tapi citarasanya pasti luar biasa.
Jadi, bisa dibilang Master Chef terbaik di dunia ada di rumah saya, ibuku telah mendedikasikan warisan orang tuanya turun temurun di rumah. Dan menurut keluarga saya juga mewarisi bakat itu, jadi meski tak pernah ikut Master Chef Indonesia, saya juara di dapur rumah. Eh tunggu dulu, saat lebaran masakan khas lebaran lontong sayur dan soto saya dipuji para tetangga.
Kata mereka, "kalau nanti sampai buka toko jual makanan ini, kami bakal jadi langganan". Tentu saja mereka mungkin berbasa-basi, tapi menurut para tetangga resep masakan di rumah memang layak jual.
Ibu saya biasanya memasak Soto Medan dan daging kuah masak putih serta semur ayam dilengkapi tauco cabe hijau saat lebaran untuk dimakan dengan lontong.
Rahasia Resep 1971 Milik Ibuku
Kata ibu saya, beliau mulai rajin masak setelah menikah dan tinggal di kampus Darussalam sekitar tahun 1971. Itulah mengapa tahun 1971 dipilih jadi nomor ikoniknya.
Dan di komplek tempat tinggalnya di kampus ada tradisi untuk memasak bersama jika ada anggota keluarga tetangga yang menikah, sehingga setiap ibu-ibu tertentu dikenal selain kecantikannya dan keibuannya, juga dikenal dari keahliannya memasak.
Dan ibu saya dikenal karena Soto Medannya yang maknyus. Uniknya meski resep itu telah dibagi-bagikan ke tetangga yang penasaran dengan rasa enaknya, tapi di tangan koki yang berbeda, rasanya juga akan beda.
Itulah mengapa setiap masakah dis etiap rumah selalu punya cita rasa khas yang berbeda. Maka tak heran jika sampai dengan sekarang saya selalu menganggumi bagaimana masakan khas Aceh yang disebut Kuah Plie Ue yang biasanya di buat tetangga yang berasal dari daerah Pidie, Langsa maupun Medan, masing-masing punya citarasa yang beda.
Sehingga saya sampai bisa membedakan jenis masakan dari rasanya, seperti Chef Yuna yang bisa mencicip rasa hanya dari satu sendol saja. Saya pun begitu, jadi meski tak tahu siapa pengirim kuahnya, tapi ketika merasakan saat icip rasa bisa tahu tetangga mana yang kirim. Keren kan ;),
Nah yang unik dari resep warisan orang tua ibu yang kadang gagal dieksekusi oleh para ibu tetangga, tapi ditangan saya resep itu "tak berkutik". Memang awalnya harus diakhiri dengan icip rasa ibuku, tapi seiring berjalannya waktu, kini ibuku bilang sudah pas rasanya.