Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pertanyaan yang Bisa Bikin Keki, dan Perlunya Bawa Anak Bersilaturahmi Saat Lebaran

6 April 2024   01:39 Diperbarui: 6 April 2024   21:48 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahmi antar keluarga atau teman sumber gambar kumparan

Ilustrasi ketemu teman dan bersiap dengan banyak pertanyaan sumber gambar parapuan.com
Ilustrasi ketemu teman dan bersiap dengan banyak pertanyaan sumber gambar parapuan.com

Menjawab dengan Baik dan Bijak dan Perlunya Silaturahmi

"Iya tante, Om, kuliahnya belum selesai--nanti cari kerja dulu, baru melamar anak orang" jawab anak laki-laki saya berusaha menjawab sambil--menjawab pertanyaan lain soal, "sudah punya pacar apa belum?". Sekali dayung dua tiga  pulau terlampaui. 

Tapi jika temannya sudah dikenal dan dikenal suka humor, jawaban Meibe Yes dan No biasanya akan jadi bahan candaan yang "baik dan benar" untuk ice breaking.

Saya bilang  meskipun kesal dan harus berbasa-basi, menjawab pertanyaan para orang tua juga harus tetap baik. Belajar menjawab dengan bijak akan lebih baik. Seperti jawaban di atas tadi.

Sebenarnya jenis pilihan jawaban sangat tergantung seberapa kita mengenal anggota keluarga lain atau teman tersebut. Semakin baik dan dekat serta akrab hubungannya akan semakin mudah menjawabnya pertanyaan yang lucu dan "sensitif".

Makanya perlu bagi para orang tua membawa anaknya turut serta saat ketemu keluarga lain atau teman kita. Pertama tentu saja untuk silaturahmi atau menjalin atau mempererat pertemanan atau persahabatan agar tidak terputus.

Kedua; bisa menjadi jalan mendapat rekomendasi yang diperlukan, meskipun bukan tujuan utama. Seperti saat bertemu dengan anggota keluarga yang lama tak ketemu karena bersekolah dan bermukim di Jerman, menjadi kesempatan ketika anak ditanya apa spesialisasinya dan apa rencana lanjutan kuliahnya.

Dengan tau portofolio, bisa menjadi peluang dan kesempatan ketika akhirnya diajak untuk berkesempatan kuliah di negeri orang mengikuti jejaknya. Atau ketika mengetahui kemampuan kita, kita mendapat tawaran pekerjaan atau kerjasama dari anggota keluarga jauh atau teman lama.

Itulah gunanya silaturahmi, makanya benar jika ada orang bijak bilang,"pertemanan bisa membawa rezeki". Jadi saat bertemu keluarga lain atau teman, berusaha menjaga agar tetap baik dan bijak. Meski dihujani pertanyaan yang lucu, aneh atau bikin keki, bisa saja membawa "keberuntungan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun