Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sebaiknya Olahraga Ringan Tapi Lama Atau Olahraga Berat Tapi Sebentar Saat Puasa?

30 Maret 2024   03:53 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:24 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi olahraga ringan di rumah saatpuasa sumber gambar kompas health

Dulu saat masih kanak-kanak dan remaja, suasana pagi yang sejuk dan segar sering menggoda saya untuk berolahraga bulu tangkis. Tak cuma bermain dihalaman depan rumah dengan net dari jemuran, tapi juga main di lapangan bulutangkis di kampus. 

Maka belum genap setengah hari, setelah pulang sekolah langsung tumbang, belum lagi selama di sekolah terasa fokus belajarnya hilang karena dehidrasi yang tinggi.

Bagi olahragawan atau pecinta olahraga seringkali juga tergoda untuk bisa beraktifitas olahraga layaknya di hari normal. Karena beberapa kali di kampus saya lihat ada teman yang hobi berolahraga "berat" dengan lompat tali atau bersepeda saat pagi hari.

Apakah mereka memiliki stamina lebih atau mereka didukung oleh asupan suplemen yang menguatkan daya tahan tubuh?. Ataukah karena pembiasaan yang rutin selama ia berolahraga sebelum ramadan.

Olahraga Berat Itu Apa?

Nah, ada baiknya kita tau juga apa itu olahraga berat, jenis olahraga yang butuh tenaga, stamina, dan intensitas yang tinggi. 

Dalam kondisi normal saja kita harus berhati-hati melakukannya. Olahraga berat memang bisa bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, seperti meningkatkan metabolisme, membakar kalori, memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan daya tahan dan imunitas. 

Tapi olahraga berat juga berisiko cedera, dehidrasi, kelelahan, dan stres jika tidak dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kondisi tubuh. 

Karenanya paling tidak butuh pemanasan dan pendinginan agar aman dan efektif. Pemanasan dan pendinginan adalah tahapan penting yang harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga berat. 

Jadi selama berpuasa melakukan tindakan olahraga berat tanpa persiapan bagi yang terbiasa sekalipun bisa bikin lelah. Pemanasan dilakukan untuk meningkatkan aliran darah, menghangatkan otot, sendi, dan jantung, serta mencegah cedera. 

Sedangkan pendinginan untuk menurunkan denyut jantung, menormalkan suhu tubuh, menghilangkan asam laktat, dan mempercepat pemulihan otot. 

Biasanya para olahragawan melakukan pemanasan dan pendinginan selama 10-15 menit dengan gerakan-gerakan ringan dan dinamis, seperti jogging, skipping, lari-lari kecil, atau stretching. 

Dan bisa jadi, seperti teman saya sudah melakukannya sejak berangkat dari rumah saat berolahraga pagi di bulan puasa sekalipun. Dan tak banyak orang tau soal ini. Sehingga kita pikir lari-lari kecil saja sebelum sprint bisa menjadi solusinya.

Karena godaan suasana pagi saat puasa orang bisa lupa dengan kemampuan  dan daya tahan tubuhnya. Olahraga berat juga termasuk angkat beban, HIIT (high-intensity interval training), sprint, lompat tali, atau crossfit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun