Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Billy dan Gadget Ojol yang Rusak

29 Januari 2024   19:49 Diperbarui: 2 Maret 2024   14:11 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para pengemudi ojol sedang bersantai menunggu orderan sumber gambar liputan6

Sahabat kompasianer Billy suatu hari sedang berada di pinggir jalan, ketika seorang pengemudi ojek online (ojol) tiba-tiba mendatanginya dan meminta bantuan tambahan uang untuk memperbaiki handphonenya yang jatuh dan rusak. Ia butuh uang tambahan untuk service. Tanpa berpikir panjang Billy memberinya sisa uang bensin terakhir yang ada di kantongnya. Dengan harapan, semoga bantuannya itu bisa membantunya.

Kisahnya begitu bersahaja, tapi apa yang terjadi beberapa hari setelahnya?. Billy mendapatkan "bonus" dari para pembaca kompasiana di seluruh Indonesia.

Saya bilang, ini bukti bahwa Tuhan tak pernah tidur, bahwa kebaikan sebesar apapun akan mendapatkan balasan kebaikan yang justru berlipat ganda.

Kita selalu merasa turut berbahagia dengan sekecil apapun kisah yang inspiratif yang bisa menggugah nurani kita, terutama ketika kita bisa berbagi dengan sesama.

Banyak orang berusaha mencari kebahagiaan, namun begitu sulit menemukannya. Padahal tak sedikit uang yang telah dikeluarkannya. Maka benar adanya jika ada yang bilang jika kebahagiaan tak bisa dibeli. "Kita bisa membeli tempat tidur termahal sekalipun, tapi kita tak bisa membeli "tidur nyenyak.", begitu kata petuah bijak.

Sahabat kompasianer Billy, menemukan kebahagiaan sejatinya justru melalui sebuah kejadian yang terduga. Siapa sangka jika kejadian yang begitu sederhana bisa membuahkan bonus yang luar biasa. 

Membagi sedikit kelebihan uangnya membantu seorang ojol yang sedang kesusahan karena handphonenya rusak. Karena bagi seorang ojol, handphone adalah "perantara" rezekinya, agar bisa menerima orderan, jika rusak maka putuslah semua jalur komunikasinya.

Bahwa kebahagiaan ada dimana saja, termasuk ketika kita berbagi dengan orang lain dimanapun berada. Seperti kisah Billy dan ojol yang dibantunya. Sebesar apapun bantuany kita, setidaknya bisa menjadi motivasi tambahan baginya untuk mencari rezeki lainnya.

Intinya bahwa kebahagiaan berbagi memang sesuatu yang luar biasa. Kisah itu juga "memberi tahu" kita bagaimana hitam putih hidup menjadi seorang ojol, demi keluarga dan bertahan hidup dalam situasi sulit saat ini.

Ilustrasi penjual ansi uduk menunggu pelanngannya sumber gambar quora
Ilustrasi penjual ansi uduk menunggu pelanngannya sumber gambar quora
Ada kisah lain yang juga menarik tentang "bersedekah". Ini kisah tentang seorang penjual nasi uduk yang sudah beberapa hari berjualan tak mendapatkan pembeli yang diharapkannya, gerobaknya sepi pembeli. Saat kedai gerobaknya sepi ia mendengar azan dari masjid didekatnya, lantas ia memutuskan untuk shalat sejenak, dan menuliskan pesan di sepotong kertas, "Istirahat shalat 10 menit".

Ia bergegas menunaikan shalat, seusai shalat sebuah kotak tabungan amal diedarkan, tepat didepannya di rogohnya saku kantong dan ditemukannya lembaran Rp.5 ribuan satu-satunya yang tersisa, tapi tanpa pikir panjang dimasukkkannya juga uang terakhir persediaan tersebut ke dalam kotak amal. Lalu ia meninggalkan masjid dan kembali ke gerobaknya.

Sekitar 5 menit, sebuah telepon dari seorang kenalannya masuk, "Mas Bro ya?, ini saya bapak di kantor depan" kata si penelepon tersebut. "Saya mau pesan 500 kotak paket nasi lengkap menu spesial untuk hari ini, bisa nggak", lanjutnya.

"Tentu pak", kata si Mas Bro gugup tak percaya. "Sekalian tolong kirim nomor rekeningnya ya saya transfer uangnya biar saya tak lupa katanya," lagi, sekali si Mas Bro nyaris tercekat tak percaya.

Sambil menyiapkan paket pesanannya dibantu istrinya, ia tercenung, ternyata Tuhan berbaik hati hari ini denganku, batinnya. Coba kalau saya sumbang Rp.50 ribu, mungkin Tuhan akan membalasnya dengan 5.000 bungkus, batinnya sambil wajahnya terlihat bahagia.

Berbuat kebaikan dengan bersedekah saja Tuhan sudah membalasnya dengan ratusan kali lipat.

Dikisah lainnya diceritakan, dimana kebahagiaan itu bisa kita temukan sebenarnya?.

Dikisahkan ada seorang pemuda yang ingin menemukan kebahagiaan. Ia berkelana ke semua tempat berusaha menemukannya, hingga akhirnya merasa lelah dan terduduk di sebuah taman.

Seorang kakek mendatanginya dan bertanya, "mengapa kamu terlihat murung dan lelah?". "Aku sudah berkeliling kesemua tempat mencari kebahagiaan tapi tak pernah saya temukan".

Seorang ojol ibu rumah tangga yang bekerja mencari orderan dengan membawa dua orang anaknya sumber gambar motorplus online
Seorang ojol ibu rumah tangga yang bekerja mencari orderan dengan membawa dua orang anaknya sumber gambar motorplus online

"Cobalah, pergi ke taman lalu tangkaplah seekor kupu-kupu", saran si kakek. Maka bergegas si pemuda mencari seekor kupu-upu. Ketika akhirnya melihatnya, maka ia mengejar dengan segala kemampuannya untuk bisa menangkapnya. Dan tanpa disadarinya, ia merusak bunga-bunga di taman, tapi ia tak peduli.

Dan baru berhenti ketika akhirnya bisa menangkapnya,"aku berhasil menangkapnya kek, lalu dimana kebahagiaannya?. tanya si pemuda bingung.

"Begitu caramu mengejar kebahagiaan, dengan segala cara dan tak peduli telah merusak pepohonan?".

"Ketahuilah, mencari kebahagiaan layaknya mencari kupu-kupu, cukup kamu nikmati saja kecantikannya, warnanya, dan biarkan ia tetap terbang bebas". 

Pemuda itu terdiam, ia mulai paham apa arti bahagia sebenarnya. Kebahagiaan takkan kemana-mana, namun ada di mana-mana.

"Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena kita membaginya. Kebahagiaan bertambah ketika kita bersedia untuk berbagi." Kebahagiaan ada dimana-mana, "Orang yang paling bahagia bukan orang yang mendapatkan lebih banyak, tetapi mereka yang memberi lebih."

Kisah Billy seperti juga banyak kisah inspiratif lain, selalu membuat kita merenung, membuat kita tersadar bahwa kebaikan itu bukan pada apa bentuk yang kita berikan, seberapa besar pemberiannnya, tapi pada ketulusan.

Berbagi dengan apapun caranya dengan apapun bentuk pemberiannya selalu menyisakan kepuasan dan kebahagiaan.

Itulah mengapa dalam banyak kisah nubuah diceritakan, meskipun kita selalu diharapkan untuk lebih memprioritaskan kehidupan akhirat dengan tak berlomba-lomba mencari harta dan segala hal tentang keduniawian, namun kita juga diharapkan menjadi "manusia yang tak kekurangan", bahkan akan lebih baik jika kita memiliki rezeki yang banyak.

Mengapa?, karena dengan demikian kita bisa berbagai lebih banyak kepada orang lain, bisa membantu orang lain menjadi lebih baik dan bagi kita, kebaikan itu akan membawa kebahagiaan yang nilainya tak bisa dibayar dengan nikmat lainnya.

Sepulang dari kota kemarin, saya bertemu dengan seorang bocah laki-laki dan adiknya perempuan yang masih kecil, mungkin sepantaran anak usia kelas 1 sekolah dasar.

Saya berhenti dan bertanya, apakah mereka sudah makan siang?, abangnya menggeleng. Saya bilang, tunggu sebentar ya, jangan kemana-mana. Saya kembali ke warung terdekat memesan beberapa paket makanan.

Ketika saya saya sodorkan makanan itu terlihat wajahnya begitu bahagia, saya menangis membayangkan anak sendiri di rumah. "Pulanglah, kasihan adiknya, hari mau hujan" kata saya, sambil menyelipkan sedikit ongkos untuk becak.

Ketika saya pergi meninggalkannya saya masih tak tega melihat gadis kecil itu. Tapi ketika melihat beberapa pejalan kaki lainnya, berhenti dan memberikan sesuatu kepada mereka berdua, tak hanya satu orang tapi beberapa, saya merasakan kebahagiaan yang lain bahwa sebenarnya banyak orang diluar sana yang mau berbaik hati berbagi.

Hari ini saya merasakan kebahagiaan yang lain dari biasanya, meskipun lelah setelah ikut kegiatan sejak pagi tadi, tapi semuanya seperti terbayar penuh.

Begitulah Tuhan membalas kebaikan kita yang hanya "secuil" dengan kebahagiaan yang luar biasa dan menghailangkan segala penat yang ada.

Teruslah berbagi, karena berbagi akan selalu membuat kita menemukan kebahagiaan sejati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun