Saya berhenti dan bertanya, apakah mereka sudah makan siang?, abangnya menggeleng. Saya bilang, tunggu sebentar ya, jangan kemana-mana. Saya kembali ke warung terdekat memesan beberapa paket makanan.
Ketika saya saya sodorkan makanan itu terlihat wajahnya begitu bahagia, saya menangis membayangkan anak sendiri di rumah. "Pulanglah, kasihan adiknya, hari mau hujan" kata saya, sambil menyelipkan sedikit ongkos untuk becak.
Ketika saya pergi meninggalkannya saya masih tak tega melihat gadis kecil itu. Tapi ketika melihat beberapa pejalan kaki lainnya, berhenti dan memberikan sesuatu kepada mereka berdua, tak hanya satu orang tapi beberapa, saya merasakan kebahagiaan yang lain bahwa sebenarnya banyak orang diluar sana yang mau berbaik hati berbagi.
Hari ini saya merasakan kebahagiaan yang lain dari biasanya, meskipun lelah setelah ikut kegiatan sejak pagi tadi, tapi semuanya seperti terbayar penuh.
Begitulah Tuhan membalas kebaikan kita yang hanya "secuil" dengan kebahagiaan yang luar biasa dan menghailangkan segala penat yang ada.
Teruslah berbagi, karena berbagi akan selalu membuat kita menemukan kebahagiaan sejati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H