Dan berbagai  tingkah putrinya yang menurut Ethan adalah "masalah".
Tapi menariknya, disinilah cerita tentang bagaimana sebuah keluarga mengatasi konflik diantara mereka dengan Non-Existence Formula bisa kita dapatkan momennya.Â
Ketika Ethan berhasil berkomunikasi dengan putrinya dalam banyak hal dan membangun hubungan yang lebih baik antara ayah dan putrinya.
Non-Existence Formula
Banyak orang ketika berhadapan dengan konflik berusaha untuk memilih menghindar. Namun tidak selamanya konflik bisa diatasi dengan cara demikian. Apalagi jika orang tersebut berinteraksi dengan kita setiap hari. Misalnya, pasangan, anak, sahabat, rekan kerja atau bahkan bos kita.
Ketika bertemu putrinya, yang sedang tumbuh menjadi gadis remaja, banyak hal menjadi rintangan hubungan ayah dan putrinya itu. Privasi, hubungannya dengan teman sekolahnya, kebiasaan baru bersolek, dan keinginannya untuk bisa diterima kelompoknya yang menurut Ethan buruk--seperti dunia gemerlap (dugem) yang mengkuatirkan.
Namun ketika putrinya mencoba melakukan hal-hal yang kurang baik itu, tantangannya adalah bagaimana Ethan harus memulai komunikasinya, agar ia bisa diterima dan didengar.Â
Inilah salah satu bentuk konflik yang harus diatasinya, mencoba masuk ke dalam kehidupan putrinya.
Non-existence formula sebenarnya berkaitan dengan konflik yang sering diabaikan. Dengan kata lain dianggap tidak ada. Namun kondisi ini dapat menjadi buruk jika dibiarkan terus menerus terjadi.
Dalam konteks film 3 days to kill, Ethan sang ayah berhasil membuka komunikasi, mendapatkan penerimaan putrinya.Â
Selama ini, ibunya ternyata permisif membiarkan putrinya keluar malam dan tak menganggapnya sebagai masalah, meskipun itu sebenarnya sebuah masalah besar bagi seorang gadis remaja. Terbukti kemudian Ethan yang membantu menyelamatkannya (dengan sebuah "kebetulan" yang lagi-lagi bikin film jadi menarik).Â
Dalam kasus ketika seorang remaja putri terbiasa keluar malam dan orang tuanya menganggapnya sebagai hal biasa, para orang tua sewajarnya tentu tidak akan membiarkannya berlarut-larut, apalagi jika menganggapnay sebagai bahaya.
Menurut psikolog dan personal coach Anthony Dio Martin, non-existence formula memiliki 4 tahapan prosesnya; Membuka kembali jalur komunikasi, mengungkapkan harapan kita, berusaha menggali apa keinginan dan maksud orang lain, dan mencoba menyepakati sesuatu yang akan dilakukan bersama sebagai solusi.
Ketika putrinya mulai suka bersolek dan keluar malam, Ethan sebagai orang tua berusaha untuk melakukan pendekatan. Melakukan komunikasi, misalnya dengan menanyakan, apakah tidak sebaiknya kebiasaan malamnya dikurangi, dengan alasan soal bahaya.