Hal ini penting karena bagaimanapun profesi guru, seperti juga profesi lainnya memiliki rutinitas yang bisa membuat seseorang merasa jenuh.Â
Terlepas dari dedikasi yang dimilikinya, sosok guru tetaplah "seorang manusia". Memiliki keterbatasan, titik lemah dan harapan untuk menikmati sebuah kenyamanan terbebas dari rutinitas melalui waktu liburan.
Sehingga sebelum gejala post holidays blues datang, berdasarkan pengalaman yang panjang, biasanya kita merencanakan liburannya. Dengan menyisakan agenda khusus, hari terakhir untuk bersiap masuk ke dalam rutinitas.Â
Berikan waktu untuk adaptasi, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Rencanakan jadwal yang memungkinkan penyesuaian dan pemulihan setelah liburan. Memberi diri waktu untuk kembali ke rutinitas dapat membantu mengurangi tekanan.
Pertama:Â Mengatur waktu untuk diri sendiri,Â
Kita tidak boleh melupakan kebutuhan diri sendiri. Luangkan waktu untuk beristirahat, melakukan hobi, atau berkumpul dengan teman-teman. Melepas penat dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan semangat.
Kedua: Menuntaskan Rencana Prioritas Liburan
Jika memiliki rencana tertentu yang hanya mungkin dilakukan saat liburan, dapat dijadikan prioritas. Misalnya mengunjungi rumah saudara, sahabat lama yang jika tidak dilakukan dapat menjadi ganjalan.
Ketiga: Menetapkan Resolusi Sederhana
Begitu juga dengan rencana pribadi dengan menetapkan tujuan-tujuan kecil yang ingin dicapai selama tahun baru nantinya, semacam resolusi sederhana. Mungkin ada proyek-proyek kreatif atau pengembangan diri yang dapat memberikan energi positif yang bisa dijadikan agenda menarik di tahun baru.
Keempat: Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Jangan abaikan kesehatan kita, sebelum kembali ke sekolah, pastikan untuk mendapatkan cukup tidur, berolahraga, dan merawat kesehatan mental. Kondisi fisik dan mental yang baik dapat membantu mengurangi potensi post holiday blues.
Kelima;Â Siapkan hal-hal teknisÂ