Potensi kompetensi inti yang dimiliki seorang siswa adalah keterampilan dan keahlian unik yang membedakannya dari siswa lainnya.
PPDB dan Arah Pendidikan Sekolah
PPDB adalah salah satu tahap krusial dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai penentu jalan pendidikan seseorang yang berhak masuk ke sekolah tertentu. Â Salah satu jenis seleksi selain jalur undangan dan reguler, adalah jalur prestasi.
PPDB jalur prestasi menempati peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa lembaga pendidikan menerima siswa yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan yang diusung.Â
Pilihan antara fokus pada kapasitas atau kompetensi siswa menjadi krusial dalam membentuk identitas dan arah pendidikan sebuah sekolah.Â
Apakah sekolah harus menggunakan kebijakan yang kaku, artinya siswa yang masuk melalui jalur prestasi tapi tak memiliki sertifikat atau bukti prestasi tak layak diterima?. Apa yang dimaksud dengan kebijakan yang kaku?. Apakah berati tidak fleksibel?.
Untuk memahami lebih dalam permasalahan ini, kita perlu merinci berbagai jenis seleksi PPDB dan ujiannya serta mencari solusi terbaik yang bisa diadopsi oleh sekolah, agar tidak terjebak dalam pola yang kaku.
Sebenarnya jenis seleksi PPDB mencakup dimensi akademik dan non-akademik. Seleksi prestasi akademik, misalnya, melibatkan ujian tulis yang menguji pengetahuan umum, bahasa, dan matematika.
Ujian ini mampu memberikan gambaran tentang kapasitas akademis siswa, meskipun masih memiliki kelemahan dalam mengukur aspek kompetensi praktis.Â
Sedangkan ujian keterampilan, mengevaluasi kemampuan praktis seperti menulis atau menggunakan komputer, memberikan insight yang lebih mendalam terkait kompetensi siswa di luar kemampuan akademisnya.
Di sisi lain, seleksi prestasi non-akademik lebih menyoroti bakat dan keterampilan siswa di bidang-bidang tertentu. Ujian olahraga, sebagai contoh, mengukur keterampilan fisik dan kebugaran, sementara ujian seni dapat mengungkapkan bakat dalam musik, tari, atau seni rupa.
Ini adalah bentuk seleksi yang mencoba menemukan siswa yang memiliki potensi di luar lingkup akademis, menggarisbawahi kepentingan pada kompetensi dalam bidang non-akademik.
Seleksi prestasi ekstrakurikuler membuka lebar pintu untuk mengakomodasi berbagai jenis prestasi di luar kelas.Â
Dengan mempertimbangkan portofolio siswa, sekolah dapat menilai kontribusi dan prestasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Wawancara, sebagai metode seleksi prestasi ekstrakurikuler, bisa memberikan ruang bagi penilaian yang lebih mendalam terkait kepribadian, kepemimpinan, dan motivasi siswa.Â