Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Haruskah Calon Siswa Punya Sertifikat Juara, Saat Memilih Jalur Prestasi Saat PPDB?

29 Desember 2023   14:04 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:02 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi kompetensi inti yang dimiliki seorang siswa adalah keterampilan dan keahlian unik yang membedakannya dari siswa lainnya.

PPDB dan Arah Pendidikan Sekolah

PPDB adalah salah satu tahap krusial dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai penentu jalan pendidikan seseorang yang berhak masuk ke sekolah tertentu.  Salah satu jenis seleksi selain jalur undangan dan reguler, adalah jalur prestasi.

PPDB jalur prestasi menempati peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa lembaga pendidikan menerima siswa yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan yang diusung. 

Pilihan antara fokus pada kapasitas atau kompetensi siswa menjadi krusial dalam membentuk identitas dan arah pendidikan sebuah sekolah. 

Apakah sekolah harus menggunakan kebijakan yang kaku, artinya siswa yang masuk melalui jalur prestasi tapi tak memiliki sertifikat atau bukti prestasi tak layak diterima?. Apa yang dimaksud dengan kebijakan yang kaku?. Apakah berati tidak fleksibel?.

Untuk memahami lebih dalam permasalahan ini, kita perlu merinci berbagai jenis seleksi PPDB dan ujiannya serta mencari solusi terbaik yang bisa diadopsi oleh sekolah, agar tidak terjebak dalam pola yang kaku.

Sebenarnya jenis seleksi PPDB mencakup dimensi akademik dan non-akademik. Seleksi prestasi akademik, misalnya, melibatkan ujian tulis yang menguji pengetahuan umum, bahasa, dan matematika.

Ujian ini mampu memberikan gambaran tentang kapasitas akademis siswa, meskipun masih memiliki kelemahan dalam mengukur aspek kompetensi praktis. 

Sedangkan ujian keterampilan, mengevaluasi kemampuan praktis seperti menulis atau menggunakan komputer, memberikan insight yang lebih mendalam terkait kompetensi siswa di luar kemampuan akademisnya.

Di sisi lain, seleksi prestasi non-akademik lebih menyoroti bakat dan keterampilan siswa di bidang-bidang tertentu. Ujian olahraga, sebagai contoh, mengukur keterampilan fisik dan kebugaran, sementara ujian seni dapat mengungkapkan bakat dalam musik, tari, atau seni rupa.

Ini adalah bentuk seleksi yang mencoba menemukan siswa yang memiliki potensi di luar lingkup akademis, menggarisbawahi kepentingan pada kompetensi dalam bidang non-akademik.

Seleksi prestasi ekstrakurikuler membuka lebar pintu untuk mengakomodasi berbagai jenis prestasi di luar kelas. 

Dengan mempertimbangkan portofolio siswa, sekolah dapat menilai kontribusi dan prestasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Wawancara, sebagai metode seleksi prestasi ekstrakurikuler, bisa memberikan ruang bagi penilaian yang lebih mendalam terkait kepribadian, kepemimpinan, dan motivasi siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun