Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Pembelian Terbaik Tahun 2023, Kembalinya 3 Novel Jonas Jonasson

27 Desember 2023   01:25 Diperbarui: 28 Desember 2023   21:36 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa pertimbangan yang matang, bisa kalap belanja di sampai di Toko Buku Gramedia langganan ternyata hadir buku baru yang menarik dan tidak satu jumlahnya.

Saya biasa mengajak anak-anak. Karena menurut saya cara ini bisa mendorong mereka atau paling tidak menularkan virus kesukaan saya pada bacaan atau tradisi membaca pada anak-anak.

Aktifitas positif yang selalu saya tekankan pada anak-anak saya, sebagai cara untuk mengisi waktu atau membunuh waktu saat luang atau sedang menunggu, daripada selalu memainkan gawai.

Meski berhasil, prosesnya tidak mudah dan cukup lama, bisa menjadikan membaca sebagai sebuah pilhan yang menarik. Apalagi dalam dunia ketika informasi bergerak sangat dinamis di jagat online.

buku jonas jonasson #1 sumber gambar (dokpri rini wulandari )
buku jonas jonasson #1 sumber gambar (dokpri rini wulandari )

Faktanya kebiasaan membaca memang belum menjadi budaya alternatif yang populer di negara kita.

Fakta pertama, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!

Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). 

Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. 

Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun