Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Pembelian Terbaik Tahun 2023, Kembalinya 3 Novel Jonas Jonasson

27 Desember 2023   01:25 Diperbarui: 28 Desember 2023   21:36 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang akhir tahun ini gairah belanja online menemukan titik puncaknya, dan menjadi fenomana yang tak asing bagi kita.

Diawali sejak kehadiran era Web 1.0, ketika jutaan orang merasakan sensasi belanja barang secara online menjadi sebuah kesenangan baru. Dan terus bergerak cepat menggelembung menjadi fenomena ekonomi yang semakin memudahkan kita bertransaksi.

Dougals Neal dan John Taylor di Forum Terdepan CSC di tahun 2001, menyebutnya “teknologi yang telah merambah ke dalam rumah”. 

Sehingga perbedaan antara “di rumah” dan “pasar”, menjadi kabur. Saat ini seseorang bisa berbelanja di mana saja tanpa harus beranjak dari kursinya. 

Ponsel pintar dan tablet menggantikan komputer dekstop dan laptop sebagai cara utama yang dipakai orang terhubung dengan internet dan melakukan transaksi.

Koran Economist edisi Februari 2000 pernah menulis; internet kelihatannya menciptakan kemungkinan adanya bazaar skala dunia permanen, dimana tidak ada harga yang bertahan untuk waktu yang lama, semua informasi dengan cepat tersedia, serta pembeli dan penjual menghabiskan waktu bersama mereka untuk tawar -menawar demi mendapatkan penawaran terbaik.

Bahkan pada awal kemunculan era E-commerce, fenomena dagang melalui internet atau dagang online, disebut sebagai “bisnis yang tak pernah tidur”. Transaksi dagang bisa terus terjadi, kapanpun tanpa batasan waktu.

buku jonas jonasson #2 sumber gambar dokpri rini wulandari
buku jonas jonasson #2 sumber gambar dokpri rini wulandari

Manis Pahit Belanja Online Tahun Ini

Belanja online kini telah menjadi sebuah gaya hidup yang melengkapi kebiasaan belanja kita sebelumnya yang harus mengunjungi toko atau pasar, melakukan transaksi, tawar menawar.

Keberadaan perdagangan online, e-commerce, semakin memudahkan, dan saya juga memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Apalagi saat pandemi dua tahun lalu.

Belanja online menjadi sebuah alternatif yang bisa menjembatani kesulitan kita saat pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan, social distancing, sehingga akses kita terhadap pasar berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun