Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apakah Debat Capres-Cawapres Bisa Menjadi "Magnet" Penarik Undecided Voter?

25 Desember 2023   17:27 Diperbarui: 25 Desember 2023   23:30 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
debat kedua cawapres sumber gambar kompas tv-MSN

Dua kali acara debat yang sudah tampil di televisi, menjadi suatu sajian yang sangat menarik. Kita bisa menikmatinya sembari santai sebagai hiburan politik, atau bisa juga baper-terbawa emosi.

Apalagi jika kita telah menetapkan diri berada dalam barisan dalam satu paslon. Mungkin karena saya ASN saya harus menjaga diri dan berhati-hati, bahkan untuk sekedar pose foto saja ada aturan mainnya.

Tapi apakah debat capres-cawapres dapat menjadi "alat" penggiring para pemilih yang masih bingung dan gamang untuk memilih (undecided voters atau swing voters), termasuk para pemilih muda?. 

Para pemilih jenis ini dikenal lebih kritis dan "pemilih", sehingga mereka butuh alasan untuk memilih bukan sekedar suka atau tidak suka. Mengapa mereka belum menentukan pilihannya?.

Hal ini menarik mengingat jumlah mereka yang signifikan bisa menjadi rebutan para paslon. Sebagaimana baru-baru ini Litbang Kompas merilis hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa ada 28,7 persen responden belum menentukan pilihannya untuk Pemilu Presiden 2024. Jumlah ini 10% lebih banyak dibandingkan jumlah undecided voters pada Pemilu 2019.

Apakah debat Capres-Cawapres bisa menjadi jawaban para kelompok yang masih bimbang ini?. Dan bisa menjadi magnet penariknya?.

Apalagi ketika pembahasan di media dan di medsos yang muncul begitu seru, bahkan bombastis tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing calon yang dibuat dramatis dan menjadi isu yang lebih dikedepankan daripada soal visi-misi dan pemikiran kongkrit para capres dan cawapresnya.

Meskipun ini bisa membuat pilihan menjadi bias, namun cara-cara ini memang lebih masuk akal untuk membantu orang untuk memilih. 

Terlepas dari drama dan sandiwara di latar belakang masing-masing capres-cawapresnya. Namun sebenarnya ini sangat disayangkan dan bukan pembelajaran politik yang baik.

Di tahun politik ini saya tak punya tendensi apapun tentang paslon mana yang akan saya pilih. Pada intinya masih tetap berpedoman pada Pemilu yang Luber-Langsung, Umum, Bebas dan tentu saja Rahasia.

Saya bahkan telah menyimpan list daftar jadwal debat, persis seperti menyimpan roster mengajar di sekolah, sepenuhnya hanya karena dipenuhi rasa penasaran, bukan hasrat politik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis jadwal lengkap debat capres-cawapres 2024. Sejak debat perdana yang dilangsungkan Selasa (12/12/2023), setidaknya debat capres-cawapres 2024 akan digelar sebanyak lima kali, mulai Desember 2023 hingga Februari 2024.

Ini jadwal yang saya tempel di meja kerja saya, beberapa teman iseng, mengomentari atau bertanya jika malamnya debat berlangsung saya dimintai pendapatnya, gara-gara tempelan daftar debat itu.

Debat Pertama: Selasa, 12 Desember 2023
Debat Kedua: Jumat, 22 Desember 2023
Debat Ketiga: Minggu, 7 Januari 2024
Debat Keempat: Minggu, 14 Januari 2024
Debat Kelima: Minggu, 4 Februari 2024

Sebelumnya 3 pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi telah menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023)., tentu saja agar tak ada dakwa-dakwi setelah debat nantinya.

Saya bahkan punya list daftar venue dimana debat berlangsung:
Debat Pertama: TVRI dan RRI
Debat Kedua: TransTV, Trans7, CNN Indonesia, Kompas TV, dan BTV
Debat Ketiga: MNC TV, iNews, RCTI, dan GTV
Debat Keempat: SCTV, Indosiar, dan MetroTV
Debat Kelima: TVOne, ANTV, Net TV, dan Garuda TV
Lokasi Debat Capres-Cawapres 2024

Tema dan Format Debat Capres-Cawapres 2024

Ini adalah poin menarik yang mestinya harus kita ketahui dan gali dari masing-masing capres-cawapres, agar kita tahu lebih banyak visi dan misi, serta pengetahuan dan pemikiran mereka dalam menjabarkan visi-misi itu secara kongkrit berdasarkan tema yang telah disediakan.

Masing-masing debat mengusung tema yang berbeda-beda. Di samping itu, berdasarkan keterangan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, debat Pilpres 2024 dibagi menjadi tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Tema debat pertama (Capres): Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga
Tema debat kedua (Cawapres): Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan
Tema debat ketiga (Capres): Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik
Tema debat keempat (Cawapres): Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa
Tema debat kelima (Capres): Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

debat kedua cawapres sumber gambar kompas tv-MSN
debat kedua cawapres sumber gambar kompas tv-MSN

Karakter, Visi Misi dan Retorika

Dari hasil itu meskipun tak sepenuhnya bisa menjadi ukuran untuk memilih dengan pasti, namun bisa memberikan gambaran, tantang visi-misi itu sendiri, dan watak yang dimiliki oleh masing-masing paslon.

Watak ini penting menjadi tinjauan kita. Sehingga bisa membantu mengerucutkan pilihan kita. 

Bagaimanapun kita tak bisa lagi sekedar mengatakan, siapapun presidennya, asal "baik" silahkan memimpin negeri ini. Ukuran "baik" menjadi relatif. Karena taruhannya masa depan negara.

Pendukung Anies akan bilang mereka yang terbaik, begitu juga masing-masing pendukung Ganjar atau Prabowo. Terlepas dari kekacauan kemarin soal keputusan Mahkamah Konstitusi, saya sebagai penonton yang juga ASN tak bisa berkomentar banyak.

Tapi debat capres-cawapres ini memang sangat menggelitik hati untuk bersuara. Baik debat capres, maupun cawapres punya nuansa "pertarungan" pemikiran yang luar biasa.

Tapi debat juga bisa "membongkar" hal-hal yang selama ini terlihat ditutup-tutupi, menjadi terbuka atau samar terlihat.

Dalam debat pertama capres, Selasa 12 Desember 2023, terlihat bagaimana capres nomor urut 2 Prabowo, mulai terbuka soal mekanisme MK yang digugat capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Ucapannya" Pak Anies, kita ini bukan anak kecil, saya tak takut kehilangan jabatan, dan seterusnya..", menjadi jawaban terbukanya keberadaan Gibran sebagai cawapres Prabowo, yang selama ini banyak ingin diketahui langsung oleh penonton, terutama dari jawaban Prabowo.

Lantas ini menjadi informasi yang menyebar luas. Dalam posisi ketika ajang debat dijadikan bahan untuk saling serang-menyerang, maka dengan cepat berpengaruh kepada dukungan Prabowo-Gibran yang terdegradasi.

Begitu juga saat debat kedua yang menghadirkan cawapres, Muhaimin Iskandar (cawapres Anies nomor urut 1), Mahfud MD (cawapres Ganjar nomor urut 3) dan Gibran Rakabuming Raka (cawapres PRabowo nomor urut 2).

Berbagai komentar usai debat itu menjadi bahan yang semakin menarJk, karena berkebalikan dari debat capres pertama, hasilnya justru mengarah pada penguatan capres Prabowo.

suasana debat kedua- cawapres sumber gambar kompas.com
suasana debat kedua- cawapres sumber gambar kompas.com

Namun berbagai kritik yang muncul dari berbagai kalangan menilai, bahwa debat itu layaknya cerdas cermat, moderator yang tak bisa menjadi pengendali, tapi hanya sekedar pengarah acara biasa, sehingga cawapres yang diberi giliran bertanya berupaya membuat cawapres lain agar tak bisa menjawab. Padahal substansinya justru kita ingin tahu jawaban masalah agar bisa kita pahami alur pikirnya.

Yang terjadi justru pertanyaan disembunyikan dalam bentuk singkatan, tanpa penjelasn, sehingga kita tak mendapatkan apa jawaban sebenarnya dari calon lain tentang isu yang menjadi pertanyaan.

Terlepas dari pertarungan yang sedang terjadi, kedepan agaknya jurus serang menyerang harus difokuskan pada bagaimana capres atau cawapres bisa mengemukakan jawaban dengan jelas sesuai visi-misi berdasarkan tema yang tersedia.

Semakin banyak kita tahu gagasan kongkrit visi misi masing-masing paslon akan semakin berguna mengerucutkan pilihan kita.

Namun jika yang terjadi ulangan saling serang untuk sekedar menjatuhkan sangat disayangkan sekali.

Sebagai penonton kita harus diberi suguhan yang cerdas dalam berpolitik.

Dan debat itu juga semakin menunjukkan watak atau karakter dari masing-masing capres-cawapres, terutama dalam mengendalikan diri dan emosinya. 

Bagaimanapun mereka adalah calon pemimpin kita di masa datang, pilihan pemimpin yang baik tentu yang memiliki kematangan emosi, bukan sekedar jago tanding dalam retorika.

Semoga debat ketiga nanti akan menyuguhkan lebih banyak pemikiran-pemikiran dan gagasan kongkrit, daripada sekedar ribut soal kalah menang dan retorika yang tidak memuaskan. Dan KPU harus bisa mengakomodir harapan agar moderator tidak kaku sekali.

Dan barangkali hasil debat yang lebih baik nantinya, mungkin bisa meluruskan kembali atau membuat para decided voters ikut atau mulai berpikir, siapa yang sebaiknya dipilih. 

Apalagi debat politik bisa menunjukkan watak sebenarnya dari masing-masing capres-cawapres secara tidak langsung.

Mudah-mudahan debat bisa semakin memudahkan para decided voters untuk memilih tanpa harus pusing kepala.

referensi; 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun