Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sinergikan Belanja dan Bisnis, Hindari Belanja Impulsif Saat Harbolnas

25 Desember 2023   11:01 Diperbarui: 30 Desember 2023   00:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi keluarga berbelanja dengan rencana yang baik  sumber gambar elenenichizhenova gettyimages stocphoto

Tapi tak sedikit yang mengalami kekecewaan lantaran kalap belanja dan membeli barang apa saja tanpa kendali dan tanpa pikir panjang, yang penting dapat diskon besar. 

Meskipun ia bisa memperoleh barang yang menurutnya bagus, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa barang-barang itu bukan kebutuhannya yang utama.

Kita sering terjebak antara keinginan memperoleh diskon besar dengan mengabaikan barang kebutuhan dan sekedar keinginan. Kecuali unutk keperluan hobi, mungkin mereka mempertimbangkan unsur kelangkaan, selain kesenangan dan bukan tidak mungkin pertimbangkan sebagai investasi.

Barang-barang kebutuhan tentu saja yang berkaitan dengan tujuan memudahkan tugas kita dan memang sangat dibutuhkan untuk mendukung itu.

Sementara barang-barang yang dibeli hanya berdasarkan keinginan lebih karena godaan dan kesukaan pada bentuk, keunikan, dan tentu saja diskon yang besar. Tapi sayangnya barang-barang itu bukan barang yang sangat dibutuhkan dan kita melupakan manfaatnya untuk mendukung kita, untuk hobi atau pekerjaan.

Hingga akhirnya barang hasil buruan harbolnas itu bukannya dipakai, justru hanya menjadi pajangan, beruntung yang naluri bisnisnya jalan, bisa dijajakan ke teman, sahabat menjadi item dagangan sekedar bisa mengembalikan modalnya.

Atau yang punya sahabat banyak dan sering bingung cari kado, bisa menjadikan barang-barang itu menjadi kado bawaan tanpa harus membeli dengan harga normal, tapi kualitasnya tidak memalukan jika dijadikan hadiah.

Menghindari  Kebiasaan Belanja online Impulsif

Ketika kita memutuskan belanja  secara impulsif , membeli tanpa  perencanaan yang matang dan terjadi secara tiba-tiba sebelum transaksi dilakukan, bisa membuat kita kalap dan terjebak pada kekecewaan.

Produk yang dibeli tak sesuai ekspektasi, manfaatnya juga tak maksimal, kebutuhannyatak mendesak.

Iintinya kebiasaan belanja impulsif bisa berdampak negatif pada tabungan dan kesejahteraan keuangan. Ketidakhati-hatian dalam berbelanja online bahkan bisa menyebabkan kita terjebak dalam utang.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mengatasi kecenderungan belanja impulsif agar kondisi keuangan tetap terjaga.

Bagi yang benar-benar shopholik, mungkin perlu mempertimbangkan untuk berhenti mengikuti akun toko online, baik di platform e-commerce maupun media sosial. 

Ini bisa mengerem sementara nafsu belanja yang impulsif. Dengan tidak mendapatkan pembaruan tentang produk terbaru, bisa menghindari keinginan untuk terus-menerus berbelanja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun