Ada kalanya daya tahan seseorang dengan kadar kolesterol hingga 8,9 masih bisa beraktivitas normal, tapi pada sebagian orang dalam kadar melebihi normal saja hingga 5 bisa membuatnya tak sadarkan diri.
Kolesterol adalah lemak yang beredar di dalam tubuh. Di dalam darah, lemak kolesterol ini dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein.Â
Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru, membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.Â
Selain itu, senyawa ini juga dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, hal tersebut dapat membahayakan tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.
Antisipasi Kolesterol dengan Cegah dan Kelola
Kita bisa secara berkala memeriksakan kadar kolesterol kita untuk memastikan kesehatan tubuh, apalagi saat hendak liburan yang mungkin disertai rencana perjalanan atau traveling jarak jauh.
Ketersediaan obat saja tak bisa cukup membantu, jika kita tak mengetahui dengan pasti bagaimana keadaan tubuh kita dengan baik, apalagi saat hendak liburan.
Kolesterol bisa disebut mengalami gangguan, apabila nilainya berada di luar dari rentang nilai normal yang seharusnya.Â
Ada dua jenis utama lipoprotein, yaitu lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) atau kolesterol jahat. Disebut jahat, karena peningkatan kadar LDL di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dalam pembuluh darah arteri, yang dapat menimbulk an penyempitan aliran darah dan menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.Â
Sedangkan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) atau kolesterol baik berfungsi untuk membantu mengangkut kolesterol (membersihkan/scavenger) dari pembuluh darah arteri untuk kembali ke dalam hati.
Bayangkan jika kondisi kita sebelum liburan kadar lipoproteinnya justru kepadatannya rendah. Bagi yang memiliki daya tahan baik, mungkin masih bisa menyetir dan mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi selama liburan, tapi bagi yang seharusnya pantang bisa berdampak fatal.
Liburan yang seharusnya berakhir sebagai healing menghilangkan penat, justru akan bisa mengantarkan kita ke ruang perawatan intensif.
Mengapa gangguan kolesterol dianggap penting diketahui dengan serius?
Karena gejalanya yang sering kali tak terdeteksi langsung atau berwujud langsung, gangguan kolesterol dianggap sebagai masalah kesehatan yang cukup umum.Â