Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Membekali Keluarga dengan Kiat Liburan Siaga, Hindari Kekhawatiran Isu Penculikan Anak

20 Desember 2023   23:09 Diperbarui: 24 Desember 2023   12:21 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
modus pelaku penculikan anak sumber gambar IDN times

Namun cara ini bisa dilakukan jika kita juga mengajarkan, bahwa anak-anak harus bisa berkomunikasi dengan pihak-pihak yang dianggap penting sebagai cara untuk menyelamatkan diri jika terancam.

Dalam perjalanan bersama, tanamkan komitmen bersama antaranggota keluarga untuk saling menjaga. Tentukan titik pertemuan jika terjadi kehilangan dan ajarkan anak-anak untuk selalu memberi tahu orangtua atau penanggung jawabnya tentang keberadaan mereka.

Jelaskan juga kepada anak-anak bahwa mereka tidak boleh menerima barang dari orang asing atau pergi dengan seseorang yang tidak dikenal tanpa izin orangtua. Komunikasi terbuka dengan anak sangat penting untuk menciptakan rasa keamanan.

Nah, yang sering kita abaikan adalah pengawasan ekstra di tempat wisata, atau pusat keramaian, bahkan di mal. Di tempat-tempat wisata yang ramai, perhatikan anak-anak secara ekstra. Pastikan mereka tidak terpisah dari kelompok dan tetap dalam pandangan mata.

Dan hal itu hanya dimungkinkan jika partisipasi aktif seluruh anggota keluarga saat beraktivitas bersama.

Liburan adalah waktu untuk bersenang-senang bersama keluarga. Partisipasi aktif dalam aktivitas bersama bisa memperkuat ikatan keluarga dan memastikan bahwa anak-anak merasa aman dan didukung.

Upaya Melindungi Anak dari Penculikan

Kasus hilangnya anak atau penculikan anak menjadi ketakutan terbesar para orangtua. Sehingga penting bagi para orangtua untuk membekali diri dengan cara-cara melindungi anak dari situasi yang tidak diharapkan ini.

Orangtua sering memberikan otonomi kepada anak agar bebas dan mandiri dengan membiarkan anak beraktivitas sendiri atau bermain bersama teman sebayanya untuk melatih anak bersikap mandiri. Tapi orangtua juga tetap perlu memberinya bekal menjaga diri agar terhindar dari penculikan.

Ada orangtua yang mengizinkan anak-anak ikut dalam pelatihan bela diri. Para orangtua tidak perlu bersikap sampai paranoid atau overprotektif, tapi berikan pembelajaran mengenai cara melindungi dan menjaga dirinya, terutama saat sedang tidak bersama kita.

Caranya, tak ada salahnya membicarakan tentang penculikan bersama anak-anak, agar memahami kemungkinan adanya orang asing yang berniat buruk. Ini akan membuka diskusi tentang bagaimana melindungi diri dari kejahatan. Anak punjadi lebih paham tentang pentingnya bersikap waspada.

Kebiasaan baik memberi tahu kepada orangtua saat keluar rumah. Meskipun sepele, mengajarkan anak untuk membiasakan diri meminta izin kepada orangtua sebelum pergi ke mana pun menjadi sesuatu yang penting. 

Jika perlu detil tujuannya. Agar kita tahu ke mana akan menghubungi jika diperlukan, mengetahui ke mana perginya, bersama siapa saja, dan kapan akan pulang.

Membiasakan anak-anak untuk tidak mudah menerima ajakn orang asing. Beri tahu juga agar anak menolak pemberian permen atau hadiah dari orang lain yang tidak dikenalnya secara baik-baik. Ajari juga bahwa menolak ajakan pergi dengan orang asing juga diharuskan meskipun mereka mengajak ia melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Nah, jika mendapatkan perlakukan jahat dari orang asing, beri pemahaman kepada anak bahwa ia perlu memberi tahu Bunda dan Ayah jika ada orang lain yang menyuruh atau melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun