Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wibu dan Otaku, Fenomena Unik Kultur Jepang Dalam Keseharian Kita

9 Desember 2023   17:28 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:50 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin perspektif orang dalam melihat wibu sebagai sebuah fenomena budaya Jepang berbeda-beda. Saya berusaha melihatnya dari perspektif yang lebih bersahabat.

Dalam prakteknya "menjadi wibu" juga bukan pilihan seseorang meskipun ia menyukai sesuatu atau segala sesuatu tentang Jepang. Preferensinya terhadap budaya Jepang  bisa jadi hanya karena filosofinya yang baik tentang etos kerja, seni dan lainnya yang menurutnya menarik dan bermanfaat positif. 

Meskipun Wibu dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Jepang, tetapi pada kenyataannya, apakah Wibu bisa dianggap sebagai fenomena budaya Jepang sejati ataukah sekadar obsesi yang berlebihan?. Apakah bisa dianggap sebagai representasi yang akurat terhadap budaya Jepang secara keseluruhan?. Beberapa orang berpendapat bahwa Wibu hanyalah fenomena subkultur dan bukan bagian integral dari budaya Jepang yang sebenarnya.

Sebaliknya, Wibu mungkin dapat dianggap sebagai hasil dari globalisasi budaya, di mana elemen-elemen budaya Jepang telah tersebar dan diterima di berbagai belahan dunia. Ini menciptakan kesempatan bagi individu di luar Jepang untuk mengalami dan menikmati berbagai aspek budaya Jepang, seperti anime dan manga. 

Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah Wibu benar-benar mencerminkan atau justru menyimpang dari nilai-nilai budaya Jepang itu sendiri.

Apa "wibu" itu sebenarnya?.

Budaya pop Jepang telah menjadi bagian integral dari panggung global, dengan pengaruh yang semakin meningkat di berbagai belahan dunia. Salah satu aspek menarik dari fenomena ini adalah kemunculan kelompok penggemar fanatik yang dikenal sebagai "Wibu." yang mengacu pada seseorang yang sangat terobsesi dengan budaya Jepang hingga mengadopsi perilaku dan gaya hidup yang terlalu berlebihan.

Wibu adalah kelompok penggemar budaya Jepang yang mencakup berbagai elemen, termasuk anime, manga, musik J-pop, permainan video, dan gaya hidup Jepang pada umumnya. Mereka tidak hanya menikmati karya-karya seni populer dari Jepang, tetapi juga mengadopsi bahasa, pakaian, dan adat istiadat Jepang. 

remaja ber-kostum cosplay  di bandung sumber gambar trinun jabar
remaja ber-kostum cosplay  di bandung sumber gambar trinun jabar

Wibu seringkali memiliki pengetahuan mendalam tentang budaya Jepang, termasuk sejarah, tradisi, dan bahasa. Mereka menciptakan komunitas online yang besar di mana mereka dapat berbagi minat dan pengetahuan mereka. Wibu dapat dilihat sebagai agen positif dalam memperkenalkan budaya Jepang ke dunia luar.

Namun, di balik antusiasme mereka, beberapa elemen dari subkultur Wibu dapat dianggap sebagai penyimpangan. Beberapa individu Wibu dapat terjebak dalam dunia imajiner dan mengalami kesulitan beradaptasi dengan realitas. Selain itu, fenomena ini dapat menciptakan stereotip negatif terhadap penggemar budaya Jepang secara umum yang terlalu ter-obsesi atau semacam fanatisme berlebihan.

Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan.

Obsesi adalah kecenderungan untuk memikirkan atau memfokuskan perhatian secara berlebihan pada suatu hal atau pikiran yang terus-menerus, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan berpotensi mengganggu kesehatan mental seseorang.

Adopsi yang berlebihan terhadap budaya Jepang juga dapat dianggap sebagai bentuk apropiasi budaya,(Mengutip dari britannica.com apropriasi budaya adalah perbuatan seseorang atau suatu kelompok yang meniru atau menggunakan budaya suatu daerah untuk kepentingan pribadi tanpa memahami dan menghormatinya).

Tentang Wibu vs Otaku

Sebagai pemahaman kita, sebenarnya selain "wibu" juga dikenal "Otaku".  Wibu dalam bahasa Inggris yaitu Weeaboo. Istilah ini muncul pertama kali di komik Perry Bible Fellowship karya Nicholas Gurewitch. Awalnya, Weeaboo tidak memiliki makna apapun. 

Namun, pada tahun 2000-an, sebuah forum online 4Chan ramai menggunakan Weeaboo untuk mengejek orang-orang yang terobsesi pada segala hal yang berbau Jepang. Orang-orang non-Jepang yang terobsesi berlebihan dengan budaya Jepang, sering dijumpai bergaya seperti layaknya karakter anime favorit (cosplay).

Wibu cenderung terobsesi dengan budaya Jepang, dari cara pandang hingga cara berpakaian, atau memakai kosakata Jepang seperti ohayo, konichiwa, arigatou hingga gomenasai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun