Terdeteksinya beberapa pasien anak yang didiagnosa mengalami pneumonia mycoplasma tentu membuat kuatir para orang tua. Apalagi yang memiliki anak-anak yang masih bersekolah. Mengapa?. Sekolah bisa menjadi ruang penyebaran yang efektif bagi penyakit jenis ini karena interaksi antar mereka yang intens dalam ruang kelas dan area lingkungan sekolah.
Penggunaan masker saat ini juga tak lagi menjadi keharusan. Sehingga kemungkinan penyebaran bakteri pneumonia mycoplasma bisa lebih cepat melalui droplet atau cairan saat batuk atau bersin.
Cara pencegahan sederhana adalah bagi anak yang sedang batuk atau pilek diharuskan mengenakan masker selama proses belajar. Sekolah bisa membantu menyediakannya, atau menjualnya di kantin sehat sekolah, sebagai antisipasinya.
Mycoplasma pneumonia adalah penyakit  yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada paru-paru. Penyakit ini cenderung menyerang kelompok usia muda, terutama anak-anak dan remaja. Dengan gejalanya meliputi demam, batuk kering, nyeri dada, dan kadang-kadang disertai sesak napas.
Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Maxi Rondonuwu menyatakan Kementerian Kesehatan telah membuat surat edaran terkait kewaspadaan mycoplasma pneumonia. Karena terdapat temuan enam kasus pneumonia mycoplasma yang pernah dirawat di dua rumah saki seluruhnya sudah sembuh dan  pasien tersebut berusia tiga tahun hingga 12 tahun.
Gejala awalnya sama dengan pneumonia pada biasanya, diawali dengan panas dan batuk, namun bisa  berlangsung hingga tiga minggu. Namun karena jenisnya bukan vitus penanganan tidak begitu sulit. Dan Mycoplasma ini bukan penyakit baru, sudah tercantum di buku pedoman pneumonia.Â
Dibanding dengan Covid-19, influenza atau penyakit pneumonia lain, keparahan mycoplasma pneumonia lebih rendah, tak semua pasien harus dirawat inap. Angka kematiannya rendah, hanya 0,5 sampai 2 persen, itupun jika ada komorbid, atau penyakit bawaan lainnya yang bisa menimbulkan komplikasi.
Mengoptimalkan Daya Tahan TubuhÂ
Saat ini Pneumonia Mycoplasma sedang meningkat kasusnya, khususnya pada anak-anak. Penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah preventif dalam menjaga daya tahan tubuh anak dan mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Kemarin saat saya mengunjungi rumah sakit membesuk anak rekan dari sekolah yang mengalami batuk dan demam, saya mendapati bahwa banyak anak-anak yang dibawa para orang tua bermalam di rumah sakit karena kerabatnya sedang diopname.Â