Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Upcycling, Tantangan Praktik Project Sekolah Kurmer

18 November 2023   17:06 Diperbarui: 29 November 2023   17:30 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Project 1 Kel B_X6 Ranub lampuan Pinto Aceh SMAN 5 Banda Aceh sumber gambar dokumen pribadi Rini wulandari

Pilihan kami kali ini juga berkaitan dengan penguatan program  Sekolah Hijau atau green school-sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Kamia berusaha sebisanya mempraktekkannya di sekolah, termasuk yang paling sederhana dalam pengelolaan sampah terpilih dan terpilah.

Sekolah menyediakan beberapa buah tong sampah seperti biasanya--terdiri dari tong sampah untuk  Compost, Waste dan Recycle, untuk membiasakan budaya membuang sampah sesuai jenis manfaatnya.

Dan masih dalam usaha mempraktekkan pola green school, pilihan pada ide upcycling ini juga memanfaatkan limbah dan ditujukan lebih jauh tidak hanya menciptakan tempat bagi siswa untuk berekspresi secara kreatif, tetapi juga membentuk pola pikir berkelanjutan di kalangan generasi muda. Ini adalah semangat positif yang bisa langsung terlihat dari aktifitas yang kami jalankan.

Kurikulum Merdeka telah membuka peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara lebih bebas. Di tengah keberagaman kegiatan proyek siswa, upcycling menjadi pilihan menarik yang tidak hanya melibatkan siswa dalam proses kreatif, tetapi juga mengajarkan mereka tentang keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Upcycling, pada dasarnya, adalah seni tanpa batas. Kami berusaha mengubah bahan limbah menjadi karya seni atau produk yang berguna menggunakana kemampuan dan imajinasi siswa secara kolektif. 

Melalui proyek ini, siswa tidak hanya belajar tentang estetika dan desain, tetapi juga mengasah keterampilan pemecahan masalah mereka. Mereka harus berpikir di luar kotak (out of the box) untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai lebih dari sekadar barang limbah.

Dan pilihan kami pada upcycling berusaha kami koneksikan dengan Kurmer dengan memberi kebebasan untuk memilih bahan limbah apa yang ingin mereka gunakan dan bagaimana mereka akan mengubahnya. 

Inisiatif dan kemandirian berkembang karena mereka tidak hanya mengikuti instruksi guru, tetapi juga menjadi pengambil keputusan dalam setiap langkah proyek.

Dan salah satu nilai sentral dari konsep upcycling yang ingin kami tekankan kepada para siswa adalah isu soal keberlanjutan (sustainability), yang sekarng menjadi isu global dan tengah diperbincangkan dan digunakan di semua sisi kehidupan kita. 

Siswa tidak hanya belajar tentang cara kreatif menggunakan limbah, tetapi juga memahami dampak positif terhadap lingkungan. Mereka menyadari pentingnya meminimalkan limbah dan memberikan nilai baru pada barang yang mungkin dianggap tidak berguna.

Capaian yang ingin kami dapatkan dari project ini selain mendorong kreatifitas, juga berkaitan dengan;

Mengajarkan Tanggung Jawab; bagaimana kaitannya?. Upcycling tidak hanya tentang membuat sesuatu yang indah dari limbah, tetapi juga tentang sebuah  bentuk tanggung jawab. Dengan siswa memahami bahwa mereka bisa berperan dalam menjaga bumi dengan mengurangi sampah dan memberikan hidup baru pada barang yang sudah tidak terpakai. 

Inilah pembelajaran penting dan kongkrit yang bisa diperoleh siswa dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun