Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Guru Bermutu Melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan

19 November 2023   09:30 Diperbarui: 7 Desember 2023   16:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kelas di daerah sumber gambar regional kompas

Menjadi bagian dari Program Pendidikan Guru (PPG) Daljab-Dalam Jabatan-dalam beberapa bulan ini ternyata menjadi pengalaman yang luar biasa. Apa yang menjadi kendala yang biasanya hanya kita baca dari media, dapat kita dengar dan rasakan langsung dari para mahasiswa PPG yang terlibat aktif dalam sesi kali ini.  

Pengalaman yang berbeda, dan terkadang menyedihkan rasanya seperti permen nano-nano. Mengapa?, ya jelas saja. Biasanya yang menjadi mahasiswa dalam kelas muda-muda , tapi di kelas PPG yang sedang tangani, sebutan mahasiswa cocok sekali karena berisi para bapak dan ibu, dan yang sudah senior, imbang dengan para guru pamongnya. Dan berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tahun sebelumnya beberapa dari Batam, Riau, Lampung. Tahun ini dari Sumatera Utara, Aceh dan Riau.

Memang bedanya tidak perlu harus mengatur supaya diam dan tidak ribut, tidak perlu berpanjang kata untuk menjelaskan, selain karena materi sudah tersedia dalam banyak versi, hardcopy dan softcopy, para mahasiswa paling tidak sudah memahami bagaimana sulitnya menghadapi murid bandel di kelas, jadi para guru peserta pendidikan daljab tidak banyak masalah.

Sebagai guru yang diberi tanggungjawab mengajar atau lebih tepatnya mendampingi para guru, saya justru berkesempatan semakin memperdalam keilmuan saya soal Kurikulum Merdeka, RPP, termasuk berbagai perkembangan terbaru yang pintu masuknya justru dari kami-para guru pamong dan mentor duluan, sebelum berlanjut di share ke teman-teman guru lainnya di forum PPG.

belajar di kelas seadanya sumber gambar kompas.id
belajar di kelas seadanya sumber gambar kompas.id

kelas di daerah sumber gambar regional kompas
kelas di daerah sumber gambar regional kompas

Kelas Istimewa dan Temuan Kendala

Dan kelas PPG ini dilaksanakan secara online via zoom. Ternyata beberapa teman guru mengalami kendala teknis, mulai dari jaringan internet yang sulit sekali, hingga gagap teknologi. Salah seorang guru yang berasal dari Riau, kemarin bahkan harus mengikuti kelasnya dari Cafe. Tentu bukan alasan kenyamanannya, tapi lantaran di sekolahnya jaringan internetnya sedang lambat. Padahal sudah dipasang perangkat dengan kapasitas tinggi.

Memang beberapa waktu belakangan hujan turun terus menerus tidak berhenti, sampai mengakibatkan beberapa bagian sekolah mengalami gangguan jaringan. Jadi pilihannya belajar dari kafe, karena jaringannya yang lebih stabil, tidak banjir, (tersedia makanan siap pesan), dan suasana yang bisa bikin tambah semangat.

Suasana diskusi kelas dari video pembelajaran sumber gambar dokumentasi pribadi karlina vita mahasiswa PPG 2023
Suasana diskusi kelas dari video pembelajaran sumber gambar dokumentasi pribadi karlina vita mahasiswa PPG 2023

Persoalan jaringan internet, kendala teknis pengelolaan kelas dengan sistem pembelajaran digital, materi berbasis power point dan video adalah kendala teknis yang banyak saya temui selama proses pembelajaran di kelas PPG. Beberapa daerah mengalami problem jaringan yang parah. Beberapa lainnya terkendala teknis karena faktor lingkungan yang sulit di akses.

Disinilah kita baru semakin menyadari kesulitan-kesulitan yang mereka alami berdasarkan kejadian nyata. Saya juga memaklumi jika persoalan Kurikulum merdeka bagi sebagian mahasiswa PPG menjadi kendala yang cukup menganggu.  

Sehingga dalam kelas PPG kami juga bersikap fleksibel, materi yang diajukan sebagai performa mereka saat presentasi boleh berbasis K 13 atau Kurmer. Beberapa yang terkendala teknis saat presentasi live-terpaksa hanya mengirimkan videonya saja.

Semuanya dilakukan agar tidak menjadi kendala, karena yang ingin kita nilai dan kaji dalam diskusinya adalah apa yang menjadi kendala dan membutuhkan perbaikan, dan apa yang bisa menjadi masukan perbaikan dan pengembangan dari materi pembelajaran, dari setiap presentasi para siswa PPG.

Pengalaman berdasarkan kejadian nyata menjadi bentuk pembelajaran yang valid dan penting untuk memahami setiap persoalan yang dihadapi para guru, kemampuan guru dalam memahami mekanisme (seperti Kurmer), kesalahan atau kendala para guru ketika mengelola kelas, termasuk fase-fase dalam tahapan mengajar yang harus dikuasai dan peran guru sebagai mentor di kelasnya yang diharapkan membantu mengarahkan setiap proses yang terjadi di kelas agar kelas dan capaian pembelajaran menjadi lebih baik.

PPG dan Kualitas Guru

tampilan layar saat berinteraksi dengan mahasiswa PPG via zoom sumber gambar dokumentasi pribadi rini wulandari
tampilan layar saat berinteraksi dengan mahasiswa PPG via zoom sumber gambar dokumentasi pribadi rini wulandari

Program yang sedang berlangsung saat ini adalah PPG Dalam Jabatan atau daljab, sementara jenis lainnya adalah PPG prajab yang umumnya dipahami sebagai program pendidikan yang dijalankan untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Pendidikan Guru.

Sedangkan Daljab adalah para guru yang telah menjalankan tugas profesi sebagai guru dan telah melalui fase prajab. Sebagian besar peserta kali ini adalah para guru yang berasal dari beberapa daerah yang berbeda di Sumatera dan Jawa, yang mentornya berasal dari Aceh.

Meskipun para guru selama ini telah berkecimpung dalam proses belajar mengajar (PBM) ternyata dalam praktiknya masih banyak ditemui masalah. Tahapan-tahapan dalam PBM ada yang diabaikan, padahal cukup penting memancing partisipasi siswa di kelas. Seperti temuan, bagaimana menyimpulkan materi pembelajaran yangl angsung dilakukan oleh para guru, padahal memberi kesempatan kepada para siswa akan membuat mereka terbiasa untuk berpendapat dan berbicara di forum kelas.

Banyak temuan yang bisa menjadi pembelajaran penting, termasuk bagaimana para guru memahami secara teknis pelaksanaan proses belajar mengajar. Ternyata masih banyak salah paham, meskipun program kurikulum merdeka telah dilengkapi dengan banyak juknisnya. Karena setiapa daerah memiliki kendala yang berbeda. 

Disamping faktor sumber daya yang memang masih membutuhkan banyak pendampingan, apalagi para guru yang selama ini menggunakan K-13 dan baru menyesuaikan dengan penggunaan Kurikulum Merdeka (Kurmer).

Salah satu harapan kami selama proses PPG untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah seperti: Kualifikasi di bawah standar (under qualification) para guru, apalagi yang berada di daerah terutama yang terpencil yang penyebaran informasinya sedikit terlambat, serta guru-guru yang kurang kompeten (low competence). 

Bagaimanapun guru yang mengajar saat ini membutuhkan kemampuan yang sedikit berbeda dan ekstra.  Apalagi dengan sistem pembelajaran kekarang yang harus inovatif dan menyenangkan, namun juga harus diintegrasikan dengan critical thinking dan problem solving, communication and colaborative skill, creativity and inovative skill, information and communication technology literacy, contextual learning skill, serta information and media literacy.

Dengan begitu banyak tuntutan kemampuan yang harus dimiliki para guru, maka sharing pembelajaran dalam format pelatihan seperti halnya PPG menjadi semakin dibutuhkan. Agar penyebaran informasi tentang metode pembelajaran yang lebih baik dapat merata pada semua guru, di semua sekolah dan di daerah yang berbeda.

Program PPG Dalam Jabatan dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air.

Dan dalam kesmpatan yang sama, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. PPG Dalam Jabatan juga dirancang agar mampu membekali kemampuan problem solving, kritis, dan kreatif kepada calon guru profesional, melalui implementasi model pembelajaran dan kegiatan berbasis masalah (problem-based learning) dan proyek (project-based learning).

Dahulu model pembelajaran konservatif tradisional dengan metode ceramah menjadi salah satu metode paling populer, namun seiring waktu, model yang lebih interaktif dengan melibatkan siswa lebih aktif, semakin menarik karena membuat siswa menjadi lebih aktif, tidak hanya menjadi pendengar yang pasif.

Dalam video proses pembelajaran yang dikirim oleh para peserta terlihat jika mereka telah menerapkan metode pembelajaran yang sangat interaktif, setiap siswa melakukan presentasi, melakukan tanya jawab.

Sedangkan guru berperan sebagai, pengarah yang mengarahkan siswa agar tetap dalam kendali berkaitan dengan materi yang menjadi pembahasan. Peran ini membantu mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para siswa.

Dalam dua minggu pelaksanaan saja sudah terlihat perubahan yang signifikan, termasuk penguasaan guru pada materi dan pada proses mengajar yang semakin sistematis dan melibatkan peran siswa lebih aktif.

Meskipun PPG ini juga bersifat kompetitif, artinya setiap guru yang menjadi peserta PPG diharuskan untuk mempersiapkan bahan mengajar, melakukan presentasi dan akan mendapat penilaian berdasarkan kualitas yang mereka tampilkan. 

Namun inti sebenarnya adalah melakukan semacam evaluasi secara langsung melalui metode bersifat praktek, agar mentor atau pendamping PPG dapat memberi penilaian berdasarkan penampilan masing-masing peserta.

Sebagai guru pamong tentu saja bukan untuk mencari titik lemah, tapi justru menjadi kesempatan untuk sharing pengetahuan agar para guru atau sesama guru dapat saling memperbaiki kekurangan dan membagai pengalaman yang dapat menambah wawasan. Soal lulus atau tidak meskipun itu penting, namun fokus utamanya adalah meningkatnya kualitas pendidikan yang lebih baik. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun