Dahulu model pembelajaran konservatif tradisional dengan metode ceramah menjadi salah satu metode paling populer, namun seiring waktu, model yang lebih interaktif dengan melibatkan siswa lebih aktif, semakin menarik karena membuat siswa menjadi lebih aktif, tidak hanya menjadi pendengar yang pasif.
Dalam video proses pembelajaran yang dikirim oleh para peserta terlihat jika mereka telah menerapkan metode pembelajaran yang sangat interaktif, setiap siswa melakukan presentasi, melakukan tanya jawab.
Sedangkan guru berperan sebagai, pengarah yang mengarahkan siswa agar tetap dalam kendali berkaitan dengan materi yang menjadi pembahasan. Peran ini membantu mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para siswa.
Dalam dua minggu pelaksanaan saja sudah terlihat perubahan yang signifikan, termasuk penguasaan guru pada materi dan pada proses mengajar yang semakin sistematis dan melibatkan peran siswa lebih aktif.
Meskipun PPG ini juga bersifat kompetitif, artinya setiap guru yang menjadi peserta PPG diharuskan untuk mempersiapkan bahan mengajar, melakukan presentasi dan akan mendapat penilaian berdasarkan kualitas yang mereka tampilkan.Â
Namun inti sebenarnya adalah melakukan semacam evaluasi secara langsung melalui metode bersifat praktek, agar mentor atau pendamping PPG dapat memberi penilaian berdasarkan penampilan masing-masing peserta.
Sebagai guru pamong tentu saja bukan untuk mencari titik lemah, tapi justru menjadi kesempatan untuk sharing pengetahuan agar para guru atau sesama guru dapat saling memperbaiki kekurangan dan membagai pengalaman yang dapat menambah wawasan. Soal lulus atau tidak meskipun itu penting, namun fokus utamanya adalah meningkatnya kualitas pendidikan yang lebih baik. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H