Sebagai hari dengan momentum luar biasa, Tahun Baru 1 Muharram juga dijadikan hari libur nasional, aktifitas sekolah tentu saja libur, dan umumnya sekolah merayakannya berjeda atau menggunakan momen perayaan yang khusus, tak seperti perayaan tahun lain yang  dirayakan hingga menunggu detik peralihan tahunnya dengan meriah.
Kemeriahan dalam arti perayaan bukan menjadi esensi yang utama. Saat peringatan ini tiba, sekolah-sekolah memiliki kesempatan untuk mendidik siswa tentang makna hijrah dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.Â
Melalui pemahaman yang mendalam tentang hakikat hijrah, siswa bisa diberdayakan untuk merayakan Tahun Baru Islam dengan penuh semangat, sambil membangun motivasi yang lebih baik.
Karena Hijrah, secara harfiah artinya "migrasi" atau "perpindahan tempat tinggal". Namun, di dalam kaitan dengan nilai-nilai Islam, hijrah punya makna yang jauh lebih mendalam. Jadi kalau merujuk pada peristiwanya pada tanggal 1 Muharam, adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga langkah penting dalam sejarah Islam yang membawa perubahan besar dalam kehidupan umat Muslim.
Karena Hijrah menunjukkan semangat perubahan dan transformasi menuju hidup yang lebih baik.Â
Jika kita kaitkan dengan sekolah, momen perayaan ini bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk menginspirasi siswa agar mereka juga mengalami hijrah pribadi. Para guru bisa memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan inspiratif untuk membantu siswa memahami hakikat hijrah dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan tidak mungkin pesan moral yang positif dari peringatan itu juga masuk di dalam kurikulum pembelajaran pendidikan kita.
Memahami Substansi, menjelaskan kepada siswa bahwa hijrah tidak hanya berarti perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan dari keadaan yang tidak produktif menuju keadaan yang lebih baik secara spiritual, emosional, dan intelektual. Guru bisa menggunakan cerita dan kisah nyata tentang hijrah Nabi Muhammad SAW untuk mengilustrasikan nilai-nilai seperti ketabahan, keberanian, dan tekad yang kuat.
Mengevaluasi Diri, Membuat daftar pencapaian perubahan, dalam upaya mendidik siswa tentang hakikat hijrah, sebagai guru, kita  dapat mendorong mereka untuk merenungkan dan mengevaluasi diri sendiri. Siswa bisa diminta untuk membuat daftar perubahan positif yang ingin mereka capai dalam hidup mereka, baik dalam aspek akademik, moral, atau sosial , menjadi pribadi Muslim yang lebih produktifdan prestatif. Dengan menetapkan tujuan yang realistis dan menyusun rencana tindakan, siswa dapat memulai proses hijrah pribadi mereka.
Prestatif bisa dimaknai sebagai seseorang yang memiliki kemauan dan hasrat untuk selalu ingin maju. Perilaku kerja prestatif merupakan sikap yang menunjukkan seseorang selalu ingin maju di bidang apapun, sebagai bentuk perilaku terpuji.
Mengajarkan Nilai Kebaikan, Selain itu, penting juga untuk mengajarkan nilai-nilai terkait dengan hijrah, seperti toleransi, keadilan, dan kerjasama. Diskusi kelompok atau proyek kolaboratif bisa saja digunakan sebagai medianya untuk mempromosikan pemahaman dan penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.Â
Siswa bisa mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi dan mencari solusi bersama, mengambil inspirasi dari semangat hijrah yang melibatkan solidaritas dan persatuan.
Kegiatan Sosial, Peduli dan Kebaikan, Di samping itu, pengajaran tentang hijrah juga bisa melibatkan kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat. Siswa bisa diajak melakukan aksi nyata dalam membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan bantuan. Ini bisa mencakup mengumpulkan dana untuk amal, mengunjungi panti asuhan, atau menyumbangkan waktu untuk membantu komunitas lokal. Dengan melakukan ini, siswa dapat merasakan esensi hijrah dalam mengedepankan kepedulian dan kebaikan bagi orang lain.
Pada akhirnya, penting untuk terus mengingatkan siswa bahwa hijrah adalah sebuah proses bagian dari jalan hidup menjadi lebih baik yang berkelanjutan. Proses hijrah pribadi tidak terjadi dalam sekejap, melainkan dengan banyak jalan terjal dan rintangan  Para guru perlu menginspirasi siswa untuk tetap fokus, gigih, dan tekun dalam meraih perubahan positif dalam hidup mereka.
Perayaan di sekolah bisa menjadi cara untuk mengembalikan pemahaman, esensi dari hijrah sebagai tema sentral pembelajaran agar menjadi cara untuk membentuk sikap, nilai, dan karakter siswa lebih produktifdan prestatif.