zoon politicon, makhluk yang saling berhubungan satu sama lain dan tak bisa melepaskan diri dari hidup bersama. Ia punya hubungan alias relasi sosial, termasuk dengan lingkungan, calon pasangan, dunia kerja serta masa depannya.Â
Kata Liturgis, makhluk sosial merupakanKetika anak saya sedang menyusun skripsi, bersamaan dengan keluarnya pengumuman program magang Wirausaha Bank Indonesia dan Program Kampus Merdeka, sedangkan ia sedang mengejar percepatan skripsi, maka problempun mulai datang. Sulit memang menggabungkan beberapa pekerjaan dalam satu waktu dengan target dan fokus yang khusus.
dosen pembimbing, disarankan fokus pada skripsi dulu daripada ikut program magang itu. Awalnya anak saya sedikit bersikeras karena dua program itu membantu memperkuat portofolionya.Â
Setelah konsultasi dengan pihakPembelajaran dari kejadian itu, proses mempersiapkan skripsi memang kelihatan biasa saja, tapi sebenarnya membutuhkan konsentrasi. Apalagi banyak mahasiswa seperti terkena sindrom skripsi, yang sering membuat mahasiswa malas dan akhirnya terlambat selesai.
Tak melulu hanya soal teknis yang bisa menganggu selesainya skripsi, bahkan proses yang melibatkan interaksi dengan pihak kampus juga sering menyebabkan skripsi terlambat selesai. Apalagi bagi yang malas!.
Gangguan Skripsi
Banyak kasus para mahasiswa kesulitan memprioritaskan fokusnya pada penyelesaisan skripsi karena kesibukan menjadi aktifis kampus, menjadi bisnisman, bekerja par time atau full time, hingga mahasiswa biasa yang terjebak dalam kemalasan. Apalagi seluruh mata kuliah telah selesai, sehingga banyak waktu luang yang tersedia.
Jika bekerja sambil kuliah problemnya, umumnya menyangkut beban kerja, berupa tugas yang menjadi tanggungjawabnya, ketika bekerja disebuah instansi tertentu atau sebut saja sebagai karyawan. Ada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi khusus kita.Â
Jika bebannya ringan tentu tak masalah, tapi jika sampai mengharuskan kita melakukan kunjungan keluar kota, tentu akan menjadi problem serius bagi kelangsungan penyelesaian skripsinya. Selain itu juga rasa lelah, karena tersita seluruh tenaga untuk bekerja.
Begitu juga soal waktu yang otomatis juga akan bermasalah, karena ketika kita memutuskan untuk bekerja, sebagian waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk mengerjakan skripsi akan teralihkan pada pekerjaan.Â
Seperti kasus lulusnya magang anak saya bersamaan dengan saat penyelesaian skripsi mengharuskannya melakukan mobilitas yang cukup jauh di pinggiran kota, melakukan bantuan dan konsultasi bisnis UMKM di perkampungan. Atau memberikan materi berupa webinar di setiap bulannya. Belum lagi bolak-balik ke kantor WUBI-nya.
Dan barangkali yang tidak kalah penting soal stress management atau manajemen stres. Bagaimana mengatasi tekanan dan gangguan sebagi efek dari banyaknya tanggungjawab pekerjaan sekaligus juga tanggungjawab akhir pendidikan menyelesaikan skripsi.
Barangkali ada orang yang bisa bekerja dalam dua sesi tanggungjawab berbeda, bukan karena ia sepenuhnya kuat dan sanggup, namun karena bisa mengatur segala sesuatunya secara terencana, sehingga setiap sesi rencana memiliki waktu yang cukup. Dan semua juga tergantung pada faktor lainnya dari dalam diri kita sendiri. Namun tak banyak orang yang bisa melakukannya.
Namun yang menarik adalah bahwa selain  gangguan jebakan "sindrom skripsi", atau  terjebak "bekerja sambil kuliah", ada faktor terkait golongan darah dan tipe kepribadian yang ikut berpengaruh.
Faktor Golongan Darah dan Jenis Kepribadian
Menurut sebuah penelitian di Jepang, karakter kepribadian orang bisa mempengaruhi pekerjaan. Dan karakter tersebut dipengaruhi oleh "golongan darah".
Kajian ini berasal dari seorang psikolog bernama Takeji Furukawa. Ketika di tahun  1927, ia mulai mempertanyakan sistem ujian masuk sekolah yang didasarkan pada kemampuan akademik dan kemudian mempertimbangkan juga faktor kepribadian pelamarnya.
Ia menggunakan golongan darah sebagai indikator pengujinya, untuk  menentukan kepribadian, kelebihan, dan kekurangan seseorang. Beberapa perusahaan kemudian menggunakannya untuk menentukan posisi pekerja agar cocok antara kepribadian dan bidang kerjanya.
Golongan darah A dikatakan sebagai orang yang teratur dan kaku, sementara golongan darah B dianggap agak egosentris. Di sisi lain, golongan darah O dipercaya sebagai orang yang santai dan agak ceroboh, sedangkan kombinasi AB menghasilkan kepribadian yang sulit dimengerti.
Kajian ini dianggap ilmiah, lantas dibuktikan oleh Masayuki Kanazawa, dalam sebuah makalah di International Journal of Social Science Studies tahun 2021. Bertahun-tahun ia menganalisis data dan mencoba menghubungkan golongan darah dengan potensi unggul individu, baik sebagai politisi maupun atlet profesional. Dan berkesimpulan ada relasi signifikan secara statistik antara golongan darah dan karier di bidang politik atau olahraga.Â
Kajian yang lain fokus pada jenis kepribadianÂ
Kepribadian berkaitan dengan dunia kerja dan sering menjadi pertimbangan;Â
Sanguine (serba cepat, gesit atau cekatan), Choleric (berkepribadian kuat dan kaku), Pragmatic (pendengar yang baik dan cenderung pasif), Melancholy (rinci dan teliti atau perfeksionis)Â
Untuk tipe Sanguine merupakan tipe kepribadian yang termasuk ekstrovert. Sebagaimana dengan kategori sifatnya yang terbuka, maka para Sanguin ini cenderung mudah bergaul dan banyak bicara serta mempunyai jiwa pemimpin. Â
Sedangkan kepribadian Sanguine, cenderung serba cepat dan cekatan alias gesit, maka biasanya bersikap paling aktif di antara rekan-rekannya. Tanpa si sanguin, kantor sepi, tapi jenis ini juga cenderung teledor dan mudah mengabaikan tanggungjawabnya, dan biasanya sering bermasalah dengan tugas-tugasnya.Â
Dan jika berkepribadian Choleric, cenderung penuh semangat dan ingin menjadi yang terdepan dan terkesan otoriter karena relative keras kepala dan punya kemauan yang keras.Â
Belajarlah dari sang Pragmatic agar bisa lebih kalem dan bisa menerima pandangan orang lain, bersabarlah dalam mengerjakan sesuatu hal agar pekerjaan tidak berantakan. Orang Pragmatic bisa dibilang juga si kalem karena karakternya yang benar-benar tenang dalam menjalani hidupnya. Biasanya, kepribadian orang Pragmatic ini juga dikenal sabar dan jadi pendengar yang baik, namun cenderung pasif dan tidak baik untuk membangun karir.
Gunakan Strategi Sederhana Tapi Efektif
Apapun jenis kepribadian dan golongan darah, setiap mahasiswa yang sedang menyusun skripsi setidaknya tetap harus punya strategi yang diharapkan efektif bisa membantunya;
Kerja Bareng Teman;Â Merencanakan bekerja tandem bersama teman, keberadaan mereka bisa menjadi stimulan, dan tak ada salahnya setiap rencana pertemuan nanti juga diselingi dengan duduk kongkow santai, agar tak jenuh.
Rencanakan target;Â Merencakan waktu dan target menyelesaikannya, perencanaan itu menjadi dasar kita untuk memprediksi kemungkinan bisa selesainya skripsi kita. Target juga bisa menstimulasi kedisiplinan kita agar berpatokan pada rencana. Seklipun nanti diperbaharui jika diperlukan.
Fokus Masalah;Fokus pada pokok topik yang menjadi pembahasan, agar tak keluar jalur, seperti pemain film menggunakan skenario agar fokus pada adegan yang akan diperankan.
Pahami Karakter Dosen; Memang sulit jika harus memahami tapi dosen tak mau dipahami, tapi begitulan ketika jadi mahasiswa dengan beban skripsi, harus mengalah untuk sementara waktu. Berusahalan untuk santai tapi serius.
Pilih Waktu dan berikan waktu terbaik untuk skripsimu; meskipun bersifat fleksibel, ketika waktunya untuk skripsi harus dipaksakan dengan segala cara, termasuk jika harus bekerja di kafe sekalipun (tapi pilih yang bisa bikin good mood meskipun di tempat ramai). Sekalipun hanya sejam dua jam dalam sehari, atau tiga hari dalam seminggu.
Pahami Substansi Masalah;Â Gunakan keahlian parafrasemu untuk mengedit coretan dari dosen, dan pahami substansi perubahan yang akan dilakukan sesuai saran dosen, agar tak salah paham dan bolak-balik untuk kesalahan yang sama. Intinya pahami substansi masalah dalam skripsimu.
Paksa dengan sugesti mengancam; buatlah beberapa poster "ancaman", seperti jika tak selesai uang kuliah jalan terus!, orang tua menunggu kabar sidangmu!, pacarmu menunggu kabar kapan dilamar. Mungkin akan mensugesti secepatnya membereskan masalah.
Tapi pada akhirnya, apapun karakter setiap orang dan bahkan golongan darah, terlepas dari percaya atau tidak, semuanya tergantung pada pilihan kita untuk memutuskan seberapa urgen skripsi harus diselesaikan. Selamat bekerja!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H