Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menikmati Uji Coba LRT Jabodebek, Memang Tepat Untuk Struktur Kota Bergedung Padat

12 Juli 2023   16:10 Diperbarui: 26 Juli 2023   08:32 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
petugas membantu penumpang difabel masuk dalam LRT Jabodebek-sumber gambar-law ajustice.co

Sementara kekurangannya, MRT memiliki radius putar lebih lebar dibanding LRT yang hanya sekitar 20-30 meter. Karena itulah mengapa LRT lebih fleksibel dibandingkan dengan MRT.

KRL Commuter Line, Kerta Rel Listrik (KRL); KRL merupakan jeni s moda transportasi kereta yang dalam pengoperasiannya digerakkan menggunakan tenaga listrik. KRL ini sudah ada di jakarta sejak tahun 1976.

Lebar gerbong yang lebih besar dibanding LRT dan MRT, KRL dapat mengangkut penumpang yang lebih banyak dibandingkan jenis lainnya tersebut. Hanya saja KRL memiliki radius putar yang sangat lebar layaknya kereta api.

Pengoperasian menggunakan tenaga masinis mengingat dalam hal teknologi masih menggunakan sistem propulsi motor listrik. Dari segi kecepatan, tidak jauh dengan MRT, KRL dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam.

Menuju Era Transportasi Modern

Pemerintah punya ekspektasi jika LRT Jabodebek bisa merubah budaya masyarakat untuk lebih memilih transportasi publik. Seiring dengan harapan itu, juga akan membantu meningkatkan kualitas hidup lebih baik dan mobilitas lebih lancar, serta impian kita membangun kota lebih modern dan berkelanjutan. Sebuah optimisme baru melihat masa depan transportasi perkotaan yang lebih baik.

Suatu ketika ketika kembali ke Jakarta, tentu pengalaman naik LRT Jabodebek tak akan saya lewatkan. Untuk membuktikan betapa moda trasport publik yang ringan dan cocok berkelebat diantara gedung-gedung tinggi ibukota kini sudah ada di ibukota kita.  

referensi;1,2,3,4,5,6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun