Lift Prioritas;Â Merupakan lift yang diprioritaskan untuk penyandang difabel, wanita hamil, ibu membawa bayi atau anak kecil dan lansia. Ada di setiap stasiun MRT dan LRT. Lift ini memudahkan menuju ke peron.
Tersedia Wi-Fi dan Penyebaran Informasi: LRT Jabodebek menyediakan akses Wi-Fi di dalam kereta, memungkinkan penumpang untuk tetap terhubung selama perjalanan. Selain itu, LRT Jabodebek juga dilengkapi dengan layar informasi digital yang menampilkan jadwal, rute, dan informasi penting lainnya. Penyebaran informasi yang efektif ini membantu penumpang dalam merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Ramah Lingkungan: LRT Jabodebek merupakan solusi transportasi yang ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi, LRT Jabodebek membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.
Fasilitas Keamanan yang Canggih: LRT Jabodebek dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, seperti pengawasan CCTV di stasiun dan dalam kereta, serta petugas keamanan yang siap sedia. Keamanan yang baik memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang saat menggunakan LRT Jabodebek.
Dengan banyak keunggulan itu, jelaslah LRT Jabodebek kini bisa menjadi pilihan baru untuk menarik hati pengguna transport publik agar tak "beralih ke lain hati".Â
Moda Transport yang Memudahkan
Kehadiran LRT Jabodebek akan menjadi armada baru menambah kekuatan moda trasport publik murah untuk mengurangi kemacetan dengan memancing orang untuk beralih pada moda transpor publik. Pengguna moda kereta api masih begitu besar, karena selain tak semua pekerja punya kendaraan sendiri, kemacetan yang kronis, kebijakan ERP (electronic road pricing), sisitem bayar elektronik bagi kendaraan pemakai jalan raya malah menyumbang kemacetan.
Apa Bedanya LRT Dengan MRT dan KRL?
Mungkin sebagian dari kita ada yang penasaran, sebenarnya apa bedanya ya secara umum antara ketiga moda Light Rail Transit (LRT) yang sedang di uji coba dengan Mass Rapid Transit (MRT) , dan Kereta Rel Listrik (KRL).Â
Light Rail Transit (LRT); tergolong dalam kereta ringan, alat transportasi masal yang biasa dioperasikan di kasawan perkotaan. Dalam pengoperasiannya LRT ini dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat tidak memiliki kecepatan tinggi, hanya sekitar 30-40 kilometer per jam. Kereta ini masing-masing gerbong memiliki mesin penggerak sehingga tidak terpusat dalam satu gerbong.
Dalam pengoperasiannya, kereta yang memiliki lebar 2,7 hingga 2,8 meter ini dapat dikendalikan dengan sistem otomatis tanpa harus menggunakan masinis layaknya KRL. Â Mengingat dimensinya yang kecil, LRT memiliki keunggulan memiliki radius putar hanya 20-30 meter. Berbeda dengan MRT dan KRL yang diatas itu.Â
Itulah salah satu alasan pemerintah memilih LRT ketimbang monorail karena radius lingkar itu sangat cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung tinggi.
Mass Rapid Transit (MRT); Tidak jauh beda dengan LRT, MRT juga merupakan kategori kereta yang dioperasikan secara otomatis tanpa harus dikendalikan oleh masinis. hanya menekan tombol dari pusat kendali, kereta akan berjalan dengan sendirinya sampai ketujuan.Â
Dimensi gerbong kereta lebih besar ketimbang LRT. Lebar gerbong MRT sekitar 3,2-3,5 meter. Tidak hanya itu, dalam hal kecepatan, MRT mampu melaju hingga 100 km/jam.