Rute kereta ringan sepanjang 44,43 kilometer ini tersebar di lokasi-lokasi strategis, mulai dari perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis dan terintegrasi dengan moda transport lainnya seperti halnya di KL Transit.
Ini menjadi kesempatan bagi publik untuk menjajal tingkat kenyamanannya sebelum nantinya memutuskan, apakah masih akan membawa kendaraan pribadi atau akan memilih LRT sebagai alternatif penggantinya.
Jika rencana uji coba ini berhasil memancing animo masyarakat, maka sedikit banyak akan mulai membantu mengurangi kemacetan yang parah selama ini. Karena itu artinya akan semakin berkurang masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadinya.
Uji coba LRT Jabodebek dilakukan untuk memastikan kelayakan stasiun, rel, persinyalan, dan sarana, termasuk rangkaian kereta, berfungsi dengan baik, sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan.
Manfaatkan Teknologi Modern
Dibilang canggih, jelas iya, karena infrastruktur dan peralatan LRT Jabodebek memang mengadopsi teknologi canggih, biar penumpang makin nyaman. Mengutip keterangan dari Kementerian Perhubungan, proyek pembangunan LRT Jabodebek dari sisi teknis dilengkapi banyak teknologi;
U-shaped Girder, Girder adalah balok penyangga yang digunakan dalam konstruksi sebagai penopang horizontal utama dari struktur yang menopang balok-balok yang lebih kecil di bantalan rel kereta api. Teknologi girder berbentuk U yang diadaptasi dari Systra Perancis karena desainnya yang ramping, menyesuaikan dengan ketersediaan ruang di Jakarta yang sempit.
Teknologi LRB (Lead Core Rubber Bearing); yang merupakan pengembangan dari Elastomeric Bearing (EB), berfungsi untuk mengisolasi struktur jembatan dari pergerakan tanah akibat gempa.
Teknologi Clamping Device; berupa perangkat yang digunakan untuk menjaga posisi lateral rel namun tetap membebaskan gerakan longitudinal yang terjadi.
Teknologi Moving Block; merupakan sistem persinyalan yang digunakan pada LRT Jabodebek. Persinyalan “moving block” ini adalah sebagai sistem persinyalan kereta yang beroperasi secara “real time” oleh komputer, yang nantinya berguna untuk memantau zona aman di sekitar masing- masing kereta . Persinyalan kereta terbaru dan pertama diterapkan pada LRT di Indonesia.