Menanyakan kabar, menanyakan selentingan isu jika berpacaran dengan adik kelas, dan banyak lainnya. Ajaibnya, sikapnya tiba-tiba berubah saat saya masuk ke kelas keesokan harinya. Saya menduga karena obrolah "rahasia" kami.
Membangun hubungan yang kuat dengan siswa juga merupakan langkah penting ketika seorang guru menghadapi mood swing. Siswa perlu merasa terhubung dengan para guru dan juga staf di sekolahnya, Â sehingga mereka merasa didukung dan berharga.
Dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, dan komunikasi di luar kelas bisa memberikan umpan balik positif, dan menunjukkan minat pada kondisi mereka di luar sekolah. Ketika siswa merasa memiliki hubungan yang positif dengan lingkungan belajar, mereka cenderung lebih termotivasi dan mampu mengatasi mood swing dengan lebih baik.
Mengembangkan Cara Mengelola Emosi
Bagian penting yang harus dipahami oleh para guru dan pihak sekolah adalah bagaimana menghadapi mood swing siswa dengan  mengajarkan mereka cara  mengelolan emosi yang sehat.
Pendekatan guru yang mengajarkan bagaimana bereaksi dengan siswa ketika terlibat konflik juga menjadi contoh, bagaimana anak bersikap ketika menghadapi masalah. Guru yang cenderung bijak, tidak bersikeras dengan anak bermasalah, bisa menjadi pemicu redanya emosi.
Bahkan jika memungkinkan guru bisa mengajarkan teknik relaksasi seperti menggunakan ice breaking-memainkan game ringan, untuk membantu siswa mengatasi stres atau kecemasan saat belajar.
Begitu juga dengan mendorong dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik, seni, atau olahraga dalam pelakajran eskul juga dapat membantu mereka mengeluarkan emosi dengan cara yang positif dan mengurangi kemungkinan mood swing yang berkepanjangan.
Mendorong Keterlibatan Sosial dan Keberhasilan Akademik
Jika kita bisa mengetahui passion para siswa, kita bisa saja mengajaknya terlibat dalam aktifitas sekolah seperti lomba yagn bisa memancing gairahnya untuk belajar atau menyalurkan bakatnya.