Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Biarkan Emosi Anak "Sakit" Berkepanjangan!

5 Juli 2023   21:41 Diperbarui: 11 Juli 2023   09:50 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak sehat emosi butuh peran dan fungsi afektif keluarga-sumber gambar-parenting

Sebab selain berbicara, anak-anak juga mengekspresikan emosi melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tindakan mereka. Orang tua harus belajar membaca tanda-tanda ini agar lebih mudah memahami apa yang anak rasakan dan memberikan respon yang sesuai.

Secara tidak langsung tindakan tersebut bisa membantu orang tua mengidentifikasi dan mengartikan perasaan anak-anak mereka dengan lebih baik.

Anak yang cenderung  diabaikan, merasa bahwa oran tuanya tak bisa dijadikan tempat untuk mengadu setiap kali mendapat masalah diluar.

Membangun Komunikasi Terbuka dan empati

Sebagai bentuk komunikasi yang interaktif antara orang tua dan anak, orang tua harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana anak merasa nyaman berbagi pikiran, perasaan, dan masalah yang mereka hadapi.

Apalagi dengan begitu kompleksnya masalah yang dihadapi anak di sekolah atau di luar rumah, sehingga jalinan komunikasi yang baik dengan anak untuk mendengarkan keluhannya, memberikan dukungan, dapat membantu mereka menemukan solusi yang tepat.

Dulu kita bisa merasakan manfaatnya ketika kita bisa makan bersama di satu meja makan yang sama. Ketika anak-anak bercerita tentang kejadian yang mereka alami dan kita menjadi pendengarnya. Dengan cara itu anak-anak merasa orang tuanya selalu "ada" untuk mereka.

Mengajarkan Keterampilan atau kemandirian Mengatasi Masalah

Meskipun kita sebagai orang tua akan selalu ada mendukung anak, membelanya apapun yang terjadi, namun orang tua juga bisa membantu anak mengembangkan keterampilan mengatasi masalah yang efektif.

Paling tidak ketika menghadapi masalah disekolah, kita tak selalu memposisikan sebagai orang yang selalu bisa menyelesaikan masalah. Seperti umumnya, jika anak berkelahi, lantas orang tuanya akan membela membabi buta,sehingga anak merasa manja.

Dalam menghadapi masalah di sekolah atau di luar rumah, anak perlu belajar bagaimana mengidentifikasi masalah, mengevaluasi pilihan yang ada, dan memilih solusi yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun